infogitu.com – Kalau mendengar nama Pulau Madura, pasti langsung terbayang dengan pesona daratannya yang dikelilingi lautan yang luas, seperti salah satunya yaitu Sumenep. Kabupaten yang ada di paling Timur Pulau Madura ini memiliki banyak tempat wisata yang menarik dikunjungi, bahkan Gili Iyang yang dikenal sebagai salah satu pulau dengan kandungan oksigen terbaik di dunia ada di Sumenep. Namun tidak hanya wisata alamnya saja, Sumenep juga dikenal dengan wisata sejarahnya, berikut ini ada beberapa wisata sejarah di Sumenep yang wajib kamu kunjungi jika liburan di kabupaten ini.
Wisata Sejarah Di Sumenep Yang Sarat Nilai Historisnya

Tempat wisata yang selanjutnya yaitu Keraton Sumenep, tempat ini biasanya jadi salah satu tempat wisata sejarah yang paling ramai dikunjungi menjelang libur sekolah maupun idul fitri. Katanya keraton ini dahulunya disebut dengan Keraton Pejagalan yang dibangun di atas tanah pribadi milik Panembahan Somala yang merupakan penguasa Sumenep XXXI. Bangunan ini terdiri dari Gedong Negeri, Pengadilan Keraton, Paseban, dan beberapa bangunan pribadi milik keluarga keratin, yang menariknya lagi ada juga pemandian Putri taman Sare yang airnya diyakini memiliki berbagai khasiat yang baik untuk tubuh. Jika kamu memulai dari sisi Selatan, kamu akan disambut dengan daftar nama Raja dan Bupati Sumenep, keraton ini ternyata menyimpan prasasti berupa wasiat Panembahan Somala yang menyampaikan bahwa keraton ini tidak bisa diwariskan maupun dirusak.

Wisata sejarah di Sumenep yang selanjutnya yaitu Kota Tua Kalianget, tempat wisata ini termasuk salah satu tempat wisata family friendly yang bernama Kota Tua Kalianget yang jadi saksi bisu pusat peradaban di masa lampau. Ketika berkunjung ke sini, kamu akan disambut dengan bangunan-bangunan tua yang tepat berdiri kokoh dari masa penjajahan, konon katanya dahulu Kota Tua Kalianget merupakan kota modern pertama yang dibangun VOC di Pulau Madura. Hal ini karena lokasinya cukup strategis di daerah Pelabuhan Kertasada yang jaraknya sekitar 10 kilometer dari pusar kita Sumenep, bangunan ini sendiri sudah dibangun sekitar 1700-an. Di sini kamu dapat menjumpai bangunan-bangunan peninggalan Kolonial Belanda, seperti Pabrik Garam Briket dan gedung dengan arstitektur klasik ala Eropa pada zaman itu, tidak hanya itu saja, gedung Pembangkit Listrik Sentral juga sudah dibangun pada tahun 1914.

Yang tidak kalah menarik selanjutnya yaitu banteng Kalimo’ok, saat liburan kesini kamu akan menjumpai pantai gerbang yang masih utuh dan kokoh di Desa Kalimo’ok, Kecamatan Kalianget. Banteng ini sendiri berawal dari perjanjian antara VOC dengan Pakubowono I, Raja Mataram pada tahun 1705 lalu, banteng ini sendiri sudah dibangun pada tahun 1785 di atas tanah yang cukup tinggi yang memungkinkan untuk melihat kondisi pesisir dan muara Sungai Marengan dari jarak yang cukup jauh. Setelah dibangunnya daerah pertahanan VOC ini, pemukiman-pemukiman orang Eropa mulai menyebar di daerah Marengan dan Pabean, kamu dapat melihatnya dari arsitektur bangunan yang dipengaruhi oleh kebudayaan indisch.

Wisata sejarah di Sumenep yang selanjutnya yaitu Masjid Agung Sumenep yang bisa dibilang juga sebagai wisata religi. Masjid yang satu ini juga dikenal dengan Masjid Panembahan Somala, hal ini karena Masjid Agung Sumenep ini dibangun pada masa pemerintahan Panembahan Somala, penguasa Sumenep XXXI, setelah pembangunan kompleks Keraton Sumenep yang sudah dijelaskan sebelumnya. Masjid Jami atau Masjid Keraton Sumenep ini menggabungkan berbagai unsur budaya dalam arsitektur bangunannya seperti Arab, India, China, dan Jawa, pola ini seperti merepresentasikan keberagaman etnis yang bermukim di Pulau Madura pada saat itu. Masjid Agung Sumenep ini mulai dibangun pada tahun 1779 dan resmi rampung pada tahun 1787, tujuan dari pembangunan masjid ini sebenarnya sebagai tempat ibadah untuk keluarga keraton dan masyarakat. Yang uniknya lagi, Masjid Agung Sumenep ini ternyata merupakan bangunana kedua masjid karena sebelumnya kompleks masjid ada di belakang keraton, tidak hanya itu saja, Masjid Agung Sumenep ini juga menyimpan peninggalan berupa pedang yang letaknya ada di atas kubah. Jika berkunjung ke Sumenep, jangan lewatkan berkunjung ke Masjid ini.