Terjadi kembali Gempa di Lebak Banten dengan getaran sebesar 5,2 SR dan masih termasuk dengan gempa yang dangkal. Gempa berpusat di Samudera Hindia dengan jarak 72 km arah barat daya bayah pada kedalamannya yang mencapai hingga 30 km. Gempa tektoniknya pun berlokasi di koordinat 7,54 Lintang Selatan dan 106,01 Bujur Timur. Dirasakan kekuatan gempa hingga sukabumi dan sekitarnya. Analisis BMKG terus memantau pergerakan dari kekuatan gempanya, dan tetap menghimbau masyarakat setempat tetap harus berwaspada.
Jangan sampai berpengaruh dengan berita-berita yang tersebar mengatasnamakan BMKG. Untuk gempa yang terjadi belum bisa diprediksi adanya gempa susulan yang akan terjadi. Mitigasi merupakan langkah para warga sekitar untuk menghindarkan banyak korban dari kejadian gempa tersebut. “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” Ujar dari Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam keterangannya, Kamis (5/11/2020). Menghindari berbagai bangunna besar dan rusak untuk berlindung ketika terjadinya gempa susulan. Pemantauan terus berlangsung sampai pukul 06.00 WIB pagi ini, tetapi belum ada lagi kekuatan gempa yang semakin besar atau susulan.
BMKG Menghimbau Masyarakat untuk Mitigasi Supaya Terhindar Banyak Korban dari Gempa di Lebak Banten
Tim BMKG selalu mengingatkan untuk masyarakat tetap berwaspada dengan gempa yang terjadi pagi tadi. Mitigasi merupakan langkah paling tepat untuk menyelamatkan diri sendiri dari tempat-tempat yang tidak memungkinkan untuk dijadikan tempat berlindung. Mencari tempat berlindung ke tempat lain bisa menjadi paling tepat ketika bangunn arumah anda sudah mengalami kerusakan akibat gempa tadi pagi.
“Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” Sambungnya. Ketenangan dan tidak perlu panik hanya dengan tetap berwaspada dan berhati hati saat berlindung menyelamatkan diri sendiri.
Meski gempa di Lebak Banten tidak berpotensi Tsunami, namun Jawa barat dan sekitarnya benar-benar merasakan getaran dari gempa magnitudo tersebut. “Guncangan gempa bumi ini dirasakan di Panggarangan IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Sukabumi II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), Palabuhan Ratu II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” bebernya.
Walaupun kekuatannya sedikit berbeda-beda dengan getarannya yang mengguncang sampai ke sukabumi, warag tetap harus berwaspada. Seperti cuitan twitter dari akun resmi BMKG yang menyebutkan bahwa kabar berita gempa di Banten yang terasa sampai Sukabumi tersebut tidak menyebutkan bahwa akan berpotensi tsunami. Namun, untuk warga dihimbau untuk tidak mempercayai isu yang tersebar selain dari kabara BMKG yang resmi.
“Tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG dalam akun resmi Twitternya, seperti dilihat sumber berita detikcom, Kamis (5/11/2020). Untuk kerusakanya pun belum bisa diketahui dari dampak kerusakan yang disebabkan getaran gempa magnitudo di lebak banten tadi pagi. Pemantauan BMKG terus berlangsung sampai detik ini untuk memberitahu info lebih lanjut kepada masyarakat Indonesia.