Infogitu.com – China, sedang dalam kekhawatiran dan ketakutan. Seluruh warga negaranya turut menerapkan berbagai macam kebijakan. Hal ini diketahui setelah varian Delta China kembali meningkat dan menyebabkan beberapa faktor harus di pertimbangkan dengan berbagai upaya maksimal. Melansir dari sumber CNNIndonesia, mengatakan bahwasanya kini negara China sedang menerbitkan sebuah kebijakan baru. Kebijakan baru tersebut mengharuskan seluruh warga negaranya harus menggunakan masker, baik itu di dalam ruangan maupun di luar ruangan.
Hal ini dengan sengaja harus diterapkan karena mereka sedang bersama-sama menghadapi varian Delta yang tidak bisa dikendalikan dengan sempurna atas penyebaran lebih buruk dibandingkan virus aslinya, Covid-19. Tidak hanya itu saja, pada Jumat, 18 Agustus 2021 kemarin, Komisi Kesehatan Nasional China mengharuskan seluruh masyarakat untuk tetap mematuhi kebijakan dengan mengenakan masker di luar ruangan yang ramai dan melibatkan kerumunan orang, tidak hanya di dalam ruangan maupun di fasilitas umum seperti kereta api, bus, dan lain sebagainya.
“Masyarakat menjadi kurang sadar terhadap pencegahan Covid-19 karena pandemi sudah berlarut-larut. Beberapa orang mungkin akan berpikir bahwa mereka tidak lagi perlu mengenakan masker setelah melakukan vaksin. Tanpa disadari sebenarnya itu menjadi celah dalam pencegahan epidemi maupun perlindungan pribadi,” kata Komisi Kesehatan Nasional China.
Berdasarkan pedoman yang sebelumnya sudah di rilis pada tahun lalu, tepatnya Mei 2020, awalnya China sudah mengadakan kebijakan bahwa masyarakat nya tidak lagi harus atau wajib mengenakan masker di berbagai tempat, harus digaris bawahi bahwa tempat yang dikunjungi tidaklah melibatkan banyak orang dan sudah dilengkapi dengan ventilasi maupun saluran udara yang baik.
Namun, pedoman tersebut kembali diubah dan dipertimbangkan berulang kali oleh pemerintahan China, yang mengharuskan masyarakat nya mengenakan masker di alun-alun, pusat perbelanjaan, taman, bioskop, ruang pameran, bandara, supermarket, lift, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu saja, pedoman baru tersebut juga sekaligus diperketat dengan maksimal agar masyarakat mau mematuhi kebijakan dengan mengenakan masker yang dianggap bisa mengantisipasi penyebaran virus di negara nya.
Varian Delta China Kian Merebak, Pelabuhan ditutup
Pihak berwenang China, memutuskan untuk menutup operasional terminal di Pelabuhan Ningbo-Zhoushan setelah terdapat salah satu pekerja yang terbukti terpapar virus varian Delta dan sudah meninggal dunia. Sebagaimana yang kita tahu, bahwa pelabuhan Ningbo-Zhoushan merupakan pelabuhan tersibuk pada urutan ketiga di dunia. Mengutip langsung dari sumber AFP, pada Jumat, 13 Agustus 2021 kemarin, mengatakan bahwa pejabat Pelabuhan Ningbo-Zhoushan sudah mengkonfirmasi salah seorang pekerja nya yang terbukti terpapar virus varian Delta di tempat kerjanya pada Rabu lalu.
Alhasil, untuk menekan dan juga menghindari penyebaran semakin meluas kepada seluruh pekerjanya, ia pun memutuskan untuk menutup sementara terminal tersebut. “Perusahaan akan segera dihentikan dan kami akan menutup area pelabuhan segera,” ujar CEO Terminal Kontainer Meidong Jiang Yipeng. Tidak berhenti di situ saja, Yipeng juga membeberkan bahwa pekerja tersebut sebelumnya sudah divaksinasi dosis per dosis secara lengkap. Pihak terminal di pelabuhan juga belum mengetahui lebih lengkap tentang proses penularan yang terjadi kepada salah satu pekerja nya itu hingga meninggal dunia akibat kondisi kian memburuk dan tidak bisa ditangani dengan baik.
Sebagai informasi sekedar, Terminal Meishan adalah area yang baru saja menyelesaikan proses tahap akhir dan siap dioperasikan di Pelabuhan Ningbo-Zhoushan. Penutupan ini tentunya akan disebut-sebut bisa memperburuk kondisi proses pengiriman barang karena masih banyak sekali barang yang berada di perjalanan melalui ekspedisi. Sebelum itu, diketahui bahwa pengiriman tersebut sudah mengalami keterlambatan setelah adanya bencana badai topan yang menghantam habis pantai timus China pada Juli 2021 lalu.
Permintaan barang yang kian melonjak dan tuntutannya semakin berat, sehingga secara tidak langsung memberikan tekanan tersendiri untuk eksportir negara China. Sementara itu kasus penularan Covid-19 masih terus saja terjadi dan tidak bisa dikendalikan dengan sempurna. Pada Mei 2021 lalu, terdapat seorang pekerja yang aktif di area pusat perdagangan selatan Shenzhen, Pelabuhan Yantian, yang terbukti terpapar virus Corona. Hal ini pun langsung terdengar ke telinga atasan Pelabuhan Yantian hingga kebijakan pengelola penghentian sementara harus dilakukan selama satu bulan lamanya. Kini penutupan pelabuhan tersebut pun menyebabkan proses pengiriman ekspedisi menjadi lebih lambat dari biasanya. Virus varian Delta China semakin berbahaya dan pemerintahan serta pihak terkait pun harus mengambil kebijakan yang tepat untuk mengantisipasi penyebarannya.