Infogitu.com – Dr. Maria Van Kerhoven, selaku Pimpinan Teknis Covid-19 Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, menyampaikan informasi terkait dampak varian baru virus Corona yang tengah menjadi bencana kedua setelah Covid-19 di berbagai negara. Ia mengatakan bahwa dampak varian itu sangat berkaitan dengan anak-anak. Hal tersebut telah disampaikan pada Minggu, 24 Januari 2021, melalui akun Twitter resmi milik WHO. “Para ilmuwan akan terus mengamati dan meneliti transmisi virus, suatu penyebab atas kehadiran virus tersebut, dan untungnya, sejauh ini varian-varian baru dari virus Corona cenderung tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah dan menyebabkan keburukan untuk semua kelompok usia,” ujar Maria.
Varian Baru Virus Corona Pada Anak
Apabila anak mengidap varian baru dari virus Corona ini, terdapat gejala-gejala yang akan dirasakan. Pada dasarnya, berbagai gejala virus Covid-19 ataupun varian virus baru timbul berdasarkan suatu golongan usia penderitanya. Maria menjelaskan, untuk golongan usia anak yang positif terjangkit varian virus baru akan mengalami gejala yang ringan.
“Untungnya anak-anak dan remaja cenderung merasakan gejala dan penyakit yang lebih ringan dibandingkan golongan orang dewasa,” kata Maria. Kebanyakan penderita virus SARS-CoV-2 memiliki gejala berupa gangguan pernafasan, demam, sakit tenggorokan, bersin, kehilangan indera penciuman, kehilangan indera perasa, tidak enak badan, dan batuk. Ada juga yang mengalami gejala berupa gangguan di saluran pencernaan.
Namun, Maria menegaskan bahwa gejala mengidap virus Covid-19 pada anak-anak dan remaja akan lebih ringan. Artinya, mereka tidak merasakan banyak gejala seperti yang dirasakan oleh orang dewasa. “Beberapa anak mungkin akan merasakan gejala berupa gangguan di sistem pencernaannya, seperti diare ataupun muntah-muntah, tapi sekali lagi bahwa gejala yang dirasakan akan jauh lebih ringan dibandingkan orang dewasa. Dan bahkan kebanyakan anak cenderung dinyatakan positif serta tidak merasakan gejala,” jelas Maria.
Penularan Varian Baru Pada Seluruh Golongan Usia
Sejak awal kehadiran virus Covid-19 dan varian-varian virus barunya, para ilmuwan nampak sibuk untuk mengamati kedua wabah tersebut. Munculnya suatu varian dari wabah pokok yang menjangkiti banyak negara adalah hal normal dan sudah diperkirakan lebih dahulu oleh WHO. Maria mengatakan bahwa tingkat keparahan penyakit dari penderita virus Covid-19 maupun varian virus tidak ada perbedaan sedikitpun. Akan tetapi, ada beberapa varian baru yang ditemukan oleh ilmuwan dan sangat menarik perhatian.
“Beberapa variannya akan kami sebut sebagai ‘varian baru yang menjadi perhatian. Varian virus ini masih diteliti lebih lanjut oleh ilmuwan kami,” ujarnya. Maria mencontohkan, terdapat salah satu varian virus Corona yang mewabah di negara Inggris. Varian yang dinamakan B117 ini dapat menularkan virus lebih cepat hingga 71 persen dibandingkan virus Covid-19.
Maka dari itu negara Inggris memutuskan untuk menutup semua rute keluar negara maupun tujuan negaranya. Akibat kehadiran varian baru tersebut, Inggris memiliki angka penularan yang sangat tinggi. Penularannya pun terjadi oleh semua usia. “Penelitian di negara Inggris misalnya, tidak menunjukkan sedikitpun bahwa virus tersebut khusus menargetkan anak-anak, yang berarti bahwa variannya tidak menginfeksi anak-anak lebih dari kemungkinan virus lain yang sedang beredar di berbagai wilayah di kota Inggris,” kata Maria.
Terjadi Penularan Di Sekolah
Anak-anak rentan tertular virus Covid-19 ataupun varian barunya di sekolah. Maria mengingatkan apabila sekolah-sekolah yang mengalami varian baru virus Corona di buka, kemungkinan besar angka penularan akan terjadi sangat cepat dan menyebabkan angka penularan semakin besar. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk selalu berhati-hati dalam memutuskan suatu kebijakan sekolah tatap muka. Jalan terbaik untuk melindungi anak-anak dari penyebaran virus Covid-19, adalah dengan menerapkan aturan pencegahan.
Maria menyarankan agar orang tua mengajarkan anak-anaknya tertib dalam menerapkan protokol kesehatan. Orang tua harus memastikan bahwa anak mereka telah mencuci tangan dengan benar, menggunakan masker yang tepat, mengajarkan untuk selalu menutup mulut dengan siku apabila sedang bersin ataupun batuk, dan menjaga jarak dengan orang lain apabila sedang keluar rumah.
Maria mengaku bahwa dirinya pun mengajarkan hal yang sama dengan anak nya yang baru berusia 2 tahun. Selain mengajarkan mengenai pentingnya untuk menerapkan disiplin terhadap protokol kesehatan, orang tua juga harus rutin berkomunikasi dengan anak. Sebaiknya anak mendapatkan informasi lebih terhadap varian baru virus Corona dari orang tua.