Sudah tidak mengherankan apabila setiap minggunya update Corona dunia selalu disebarkan ke publik dan telah menjadi berita yang di tunggu – tunggu banyak orang atas perkembangan kondisi wabah ini. Penyebaran virus Corona rupanya masih terjadi di berbagai macam negara. Bahkan, angka kasus di beberapa negara masih mengalami peningkatan mengenai kasus terinfeksi hingga merenggut nyawa.
Berdasarkan data yang kami lansir dari Worldometers, Kamis, 19 November 2020, rupanya jumlah kasus virus Corona yang ada di dunia telah mencatatkan 56.511.306 kasus. Dari angka tersebut, sebanyak 1.353.567 orang telah meninggal dunia akibat terinfeksi dan kondisinya terus memburuk, dan 39.308.975 orang dinyatakan sembuh terbebas dari virus Corona. Lantas, negara apa saja yang selalu mengalami peningkatan mengenai wabah mematikan Corona ini? Berikut adalah deretan negaranya:
- Amerika Serikat: sebanyak 11.844.487 kasus, 255.981 kasus meninggal dunia, dan 7.149.272 kasus dinyatakan sembuh.
- India: sebanyak 8.958.143 kasus, 131.618 kasus meninggal dunia, dan 8.381.770 kasus dinyatakan sembuh.
- Brazil: sebanyak 5.945.849 kasus, 167.455 kasus meninggal dunia, dan 5.389.863 kasus dinyatakan sembuh.
- Perancis: sebanyak 2.065.138 kasus, 46.698 kasus meninggal dunia, dan 145.391 kasus dinyatakan sembuh.
- Rusia: sebanyak 1.991.998 kasus, 34.387 kasus meninggal dunia, dan 1.501.083 kasus dinyatakan sembuh.
- Spanyol: sebanyak 1.542.467 kasus, 42.039 kasus meninggal dunia.
- Inggris: sebanyak 1.430.341 kasus, 53.274 kasus meninggal dunia.
- Argentina: sebanyak 1.339.337 kasus, 34.347 kasus meninggal dunia, dan 1.156.474 kasus dinyatakan sembuh.
- Italia: sebanyak 1.272.352 kasus, 47.217 kasus meninggal dunia, dan 481.967 kasus dinyatakan sembuh.
- Dan Kolombia: sebanyak 1.218.003 kasus, 34.563 kasus meninggal dunia, dan 1.125.184 kasus dinyatakan sembuh.
Itulah 10 negara yang terus mengalami peningkatan mengenai virus Corona ini. Hingga deretan negara tersebut memperketat pelarangan kerumunan dalam upaya mencegah peningkatan drastis wabah yang terus memakan korban.
Update Corona Dunia:
- China
Sebuah penelitian yang telah diterbitkan dari Lancet Infections Disease, pada Selasa, 17 November 2020 kemarin, telah menyebutkan bahwasanya uji coba tahap menengah telah dilakukan dalam memberikan bukti mengenai vaksin Corona aman untuk diproduksi dan efek yang aman pula untuk tubuh. Melansir dari sumber CNN, pada Rabu, 18 November 2020, vaksin Sinovac yang diteliti oleh negara China telah diuji pada proses uji coba terkontrol dan langsung melibatkan 700 relawan pada rentang bulan April sampai Mei 2020.
Selama uji coba dilakukan, tidak ada relawan yang memiliki riwayat terinfeksi Covid – 19. Mereka juga tidak bepergian kemanapun atau ke suatu daerah dengan jumlah infeksi wabah tertinggi di China. Para peneliti di China, telah menyebutkan bahwa dari hasil uji coba yang dilakukan, vaksin Sinovac tersebut dapat ditoleransi dengan baik pada semua tingkatan dosis yang telah dilakukan. Hanya saja terdapat keluhan yang paling umum dirasakan relawan, yakni nyeri pada tempat suntikan, dan satu relawan mengalami alergi parah setelah dosis pertama diberikan selama 48 jam.
Namun, setelah relawan tersebut dirawat, sukarelawan yang mengalami alergi langsung pulih hanya dalam jangka waktu tiga hari saja. Saat penyuntikan kedua dilakukan, relawan tidak menunjukkan reaksi alergi maupun keluhan lain. Para peneliti telah menyatakan bahwasanya tingkat antibodi yang dihasilkan pada vaksinasi Sinovac lebih rendah dibandingkan sukarelawan yang telah pulih dari wabah Covid – 19, tetapi rupanya vaksin tersebut masih dapat memberikan perlindungan agar tidak terjadi kembali infeksi Corona.Studi ini telah dirancang sedemikian rupa agar menentukan seberapa efektifkah vaksin yang dimaksud. Menurut mereka, keuntungan dari vaksin Sinovac ini adalah sangat stabil hingga tiga tahun penyimpanan dengan suhu yang telah ditentukan.
-
Amerika Serikat
Sedangkan negara Amerika Serikat telah berencana untuk menyiapkan sekitar 40 juta kasus dosis mengenai vaksin Covid – 19 yang akan di distribusikan di akhir tahun 2020 ini. Hal itu rupanya langsung dikatakan oleh Sekretaris Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat, yakni Alex Azhar, pada Rabu, 18 November 2020. Pfizer dan Moderna telah mengungkapkan sebuah pengumuman bahwa seluruh kandidat vaksin yang efektif telah diuji coba sampai tahap 3.
Saat ini, vaksin tersebut tengah menunggu perizinan terlebih dahulu atas penggunaan darurat dari BPOM Amerika Serikat. “Pada akhir Desember, kami sangat mengharapkan kami memiliki sekitar 40 juta dosis dari dua vaksin tersebut untuk menunggu tahap otorisasi FDA, sehingga akan cukup untuk memberikan vaksinasi sekitar 20 juta orang di Amerika Serikat yang rentan,” kata Azar. Ia juga telah mengatakan, setelah itu produksi vaksin akan terus ditingkatkan agar vaksin dapat diproduksi dengan segera. Mengingat Amerika Serikat adalah negara dengan kasus Corona tertinggi pertama di dunia, tentu produksi vaksin sangatlah penting.
- Denmark
Denmark telah resmi mengeluarkan sebuah aturan terhadap pelarangan sementara peternakan cerpelai. Larangan ini masih terus ditetapkan dan berlaku hingga 31 Desember 2020 mendatang. Selama periode tersebut, rupanya bisnis impor maupun ekspor bulu cerpelai pun dilarang ke atau dari Denmark, termasuk berbagai Kawasan di negara Denmark.Larangan diberlakukan dalam bentuk kesepakatan pemerintahan dan pihak pendukung pemerintah yang tengah khawatir mengenai wabah Corona. Larangan ini telah dikeluarkan menyusul setelah adanya kekhawatiran bahwa mutasi virus Corona dapat berpindah dengan cepat. Setelah update Corona dunia telah diterima oleh pemerintahan Denmark, pemerintahan setempat pun langsung memperketat aturan tersebut dengan harapan agar mutasi Corona dapat berhenti total.