Media sosial Twitter, kembali diramaikan atas tagar yang telah menjadi ungkapan kekecewaan banyak orang, terutama satgas Covid – 19. Tagar #Indonesiaterserah terjadi pada Minggu, 15 November 2020 kemarin. Trending viral Twitter tersebut sudah memiliki lebih dari 45.000 ribu pengguna Twitter yang menggunakan sebuah tanda tagar tersebut. Tagar #Indonesiaterserah pertama kali digunakan oleh dr Tirta Mandira Hudhi, melalui sebuah akun Twitter pribadi miliknya, yakni @tirta_hudhi yang telah resah serta kecewa dikarenakan banyak sekali kerumunan yang telah terjadi dalam beberapa waktu belakangan ini di Ibukota Jakarta, atau di berbagai perkotaan besar lainnya.
#Indonesiaterserah, ini bukanlah soal cebong, ini soal kemanusiaan, ini soal keadilan, dan ini soal pengorbanan. Dalam potongan video live di Instagram pribadi dr Tirta yang telah diunggah oleh salah satu pengguna Twitter dengan akun @bqydvi_, terlihat telah meluapkan kekecewaan, kekesalan, dan kebingungannya. Dalam membagikan unggahan dari ungkapan kekecewaan dr Tirta, tidak lupa pemilik akun @bqydvi_ menulis caption #drtirta #indonesiaterserah. Cuplikan ungkapan berupa “Indonesia terserah bos, akhir tahun kita telah melihat sebuah standar ganda,” kata dr Tirta di potongan video tersebut.
Tebang Pilih Kembali Terjadi
Saat dihubungi langsung dari sumber Kompas.com, pada Minggu, 15 November 2020, dr Tirta menyebutkan bahwasanya tagar yang telah trending viral Twitter, yakni #Indonesiaterserah kali ini sebagai sebuah bentuk kritik kepada pemerintahan tanah air yang melakukan tebang pilih dalam menerapkan sebuah kebijakan atas Covid – 19. “Kalau bagi saya, #Indonesiaterserah kali ini, terserah dengan kebijakannya. Yang kita soroti itu, bersama Jakarta dan Maret sampai November 2020 itu disiplin loh, kita harus akui itu,” kata dr Tirta kepada sumber Kompas.com, pada Minggu, 15 November 2020 kemarin.
“Apa yang telah terjadi belakangan ini? Di bandara ramai, kemarin juga ada acara sampai ramai – ramai,” sambungnya kembali. Bahkan, dr Tirta meluapkan kekecewaannya tidak segan, bahwa ia sudah lelah menjadi relawan namun peraturan mengenai upaya menanggulangi Covid – 19 ini tidaklah begitu tegas.
Pemerintahan Tanah Air Dinilai Tidak Adil
Menurut dr Tirta, sikap yang ditunjukkan oleh pemerintahan Indonesia belakangan ini telah menyakiti hati seluruh relawan dan tenaga kesehatan yang sudah bekerja sama selama delapan bulan lamanya. Ia juga tidak segan menganggap bahwa aturan dari pemerintahan bersikap tidaklah adil. Sebab, penegakan mengenai aturan protokol kesehatan sudah tidak berlaku lagi di kalangan tertentu. “Regulator yang berhak untuk menentukan, kalau boleh ya boleh, kalau tidak ya tidak, jangan setengah – setengah gitu. Warga yang kasihan,” Jelas dr Tirta.
“Warga yang di Jakarta itu dirazia loh, ada dendanya kalau enggak menggunakan masker atau melanggar aturan berkerumunan. Jangan boleh tetapi hanya untuk kalangan tertentu saja,” tambahnya kembali dalam mengungkapkan kebingungan sekaligus kekesalannya. Tidak lupa, akun Twitter @rereniaaa pun mengunggah video ungkapan dr Tirta melalui akun Instagramnya, akun Twitter tersebut memberikan cuitan caption “Bnpb sehat? Satgas sehat? #Indonesiaterserah @tirta_hudhi”.
Satgas Seharusnya Tegas Dalam Menindak
Dr Tirta kembali menyebutkan, baik satgas penanganan Covid – 19 maupun pemerintahan Indonesia harus melakukan penegasan dalam menindak siapapun yang telah melanggar protokol kesehatan mengenai wabah yang masih terjadi di tanah air ini. Jika tidak, maka pemerintahan juga harus membuka izin atas kegiatan lainnya, seperti Liga 1, dan sekolah, serta kantor – kantor.
“BNPN, Pak Anies, dan Satgas ya harus tegas. Ini lah yang kita butuhkan. Kalau memang pembuat kebijakan suka – suka, ya warga nya juga boleh dong, Liga 1 boleh main, sekolah boleh dibuka, itu baru fair. Jangan hanya orang yang punya kedudukan saja yang boleh berbuat suka – suka. Kalau memang seperti ini ya terserah saja, terserah yang membuat aturan dan kebijakan protokol,” ungkap dr Tirta.
Satgas Covid – 19 Telah Meminta Kerja Sama Seluruh Pihak
Menanggapi trend viral Twitter dengan tagas #indonesiaterserah, selaku Koordinator Tim Pakar sekaligus Juru Bicara Satuan Tugas atau Satgas Covid – 19, yakni Wiku Adisasmito, telah meminta seluruh masyarakat untuk bekerja sama dan mengharapkan atas tidak adanya pelanggaran yang kembali terjadi mengenai protokol kesehatan, entah kerumunan atau aturan lainnya. “Jangan begitu bersikap dengan keadaan. Kita harus tetap waspada dan harus gotong royong menghadapi pandemi Covid – 19 di tanah air,” kata dia setelah dihubungi langsung oleh sumber Kompas.com, pada Minggu, 15 November 2020 kemarin.
Sementara itu, selaku Ketua Satuan Tugas Covid – 19, yakni Doni Monardo, telah meminta kerja sama yang besar kepada semua pihak agar tidak mengadakan suatu acara yang menimbulkan kerumunan banyak orang. Sebab, hal tersebut berpotensi sebuah penularan Corona. “Langkah penanganan Covid – 19 sebaiknya tidak mengutamakan pendekatan yang sifatnya penegakan hukum. Adapun sebuah langkah penegakan hukum, adalah langkah terakhir ketika pilihan tidak ada,” kata Doni dalam suatu jumpa pers via Youtube BNPB.
Doni pun telah menyebutkan, dibutuhkan kesadaran yang besar dari semua pihak. Pemerintah telah mengajak semua pihak agar jangan melakukan acara yang menimbulkan kerumunan besar. Trending viral Twitter #indonesiaterserah pun masih berlanjut dan telah menjadi ungkapan atas kebingungan masyarakat mengenai aturan protokol kesehatan wabah Covid – 19.