Sejak (18/9/2020), rupanya media social telah memperbincangkan sebuah thread di salah satu media sosial yang memiliki banyak pengguna di Indonesia, ialah Twitter. Seorang wanita mengungkapkan detail melalui post social media nya dan telah menyatakan bahwa ia adalah korban pelecehan seksual. Tersangka pelecehan seksual tersebut dilakukan oleh orang yang dipercaya sebagai dokter dikarenakan harus melakukan adanya Rapid test. Rapid test harus dilakukan oleh wanita tersebut dikarenakan ingin mengunjungi luar kota dikarenakan keperluan yang mendadak.
Bukan hanya pelecehan seksual saja yang telah dirasakannya, ia menyatakan bahwa ia pun telah menjadi korban pemerasan. Alih-alih ingin melakukan Rapid test, justru ia telah dilecehkan sekaligus menjadi korban pemerasan di terminal 3 bandara Soekarno-Hatta. Hingga cuitan Twitter mengenai thread yang dilakukannya pun telah mengundang banyak orang yang bersimpati dan aparat kepolisian pun telah melakukan pengejaran terhadap pelaku tersangka tersebut. Pelaku yang masih dijadikan tersangka ini berinisial EF. EF telah menjadi incaran aparat polisi pun akhirnya telah ditangkap.
Dalam sebuah jumpa pers terkait ekspor mengenai kasus pelecehan sekaligus kasus pemerasan, pelaku EF telah mengaku bahwa ia menginginkan uang yang lebih banyak sehingga menjalankan pemerasan terhadap korban wanita. Berita mengenai penangkapan pelaku EF pun telah menjadi salah satu berita trending dan telah menjadi berita populer menurut Kompas.com. Tersangka pelecehan seksual ini pun telah mengungkap banyak fakta melalui jumpa pers yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap berita penangkapannya. Berikut adalah info teraktual mengenai berita penangkapan EF:
Tersangka Pelecehan Seksual Yang Telah Merugikan Banyak Korban Dan Pihak
Dikarenakan terangkatnya berita mengenai informasi sebuah thread seorang wanita yang telah menjadi korban pemerasan sekaligus korban pelecehan seksual, akhirnya direktur Utama di PT Kimia Farma Diagnostika, ialah Adil Fadilah Bulqini, telah mengungkapkan bahwa pelaku bukan hanya merugikan satu pihak saja. Namun, banyak pihak lainnya yang telah ditipu sekaligus telah menjadi korban cabul EF. Terlebih jika tersangka EF ini telah ditetapkan sebagai salah satu tenaga medis yang dari PT Kimia Farma.
Adil pun mengungkapkan bahwasanya banyak korban telah melapor namun belum kunjung besar seperti thread Twitter yang dilakukan oleh seorang wanita. “Oknum tersebut (telah) merugikan banyak sekali pihak”, ujar Adil (27/9/2020), Direktur Utama Kimia Farma. Bahkan, pihak Kimia Farma sebagai operator yang melayani Rapid Test di Bandara Soekarno-Hatta ini telah menyatakan rasa terimakasih kepada aparat keamanan yang telah menangkap EF sebagai pelaku tersangka dari kasus pelecehan seksual sekaligus pemerasan. Polres Bandara Soekarno-Hatta pun telah berterima kasih kembali oleh Kimia Farma dikarenakan telah memberikan informasi mengenai kediaman EF. Hingga akhirnya tersangka EF telah ditahan untuk sementara di Polres Bandara Soekarno-Hatta untuk menerima proses hukum yang lebih lanjut lagi.
Walaupun tersangka EF telah ditangkap oleh aparat kepolisian, namun masih banyak sekali orang yang ragu sekaligus takut dikarenakan maraknya pelaku pelecehan seksual dan pelaku pemerasan yang sudah terjadi dan memakan banyak korban. Bahkan, sang korban yang telah menyebarkan berita melalui thread Twitter nya ini pun mengaku masih memiliki rasa trauma yang menjalar di dirinya dikarenakan telah menjadi korban pelecehan seksual dan pemerasan yang tidak pernah diduga oleh nya. EF pun telah mengungkapkan rasa bersalahnya mengenai kasus yang telah dilakukan oleh nya ke banyak pihak. Bahkan, tersangka EF telah mengungkapkan tujuan dari kasus yang telah dilakukan oleh nya.
Pelaku Tersangka Pelecehan Seksual Dan Pemerasan Di Bandara Soekarno-Hatta Mengaku Fakta Sebenarnya
Dilansir dari Kompas.Com, Kasat Reskrim Polres yang bertempatan di Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Polisi, ialah Ahmad Alexander Yurikho, mengatakan bahwa EF telah menjadi tersangka mengenai kasus dugaan pemerasan uang, penipuan, sekaligus pelecehan seksual karena menginginkan uang yang lebih dan ingin memiliki uang tambahan. Ahmad selaku Komisaris telah mengungkapkan fakta yang sebenarnya, “Yang bersangkutan menginginkan banyak uang”, ujar Ahmad melalui konferensi pers pada hari Minggu (27/9/2020).
Banyak sekali ungkapan fakta dari pihak EF tersendiri, yang tidak lain dikarenakan menginginkan kepuasan tersendiri dan ingin memiliki banyak uang. Ahmad selaku Komisaris kepolisian Bandara Soekarno-Hatta pun mengungkapkan bahwasanya tersangka EF pun telah mendapatkan bayaran per shift sesuai dengan jam kerja nya sebagai tenaga kesehatan yang bertepatan di operator Kimia Farma untuk menjalankan Rapid Test bagi masyarakat Indonesia yang menginginkan ke luar kota di Bandara Soekarno-Hatta.
“Tersangka telah mendapatkan biaya Rp375.000 untuk satu kali shift nya dari operator Kimia Farma” ungkap Ahmad. Keterangan tersangka pun telah memberikan info yang aktual dan lengkap, sehingga seluruh seluk beluk telah memberikan jawaban yang sesuai mengenai EF sebagai tersangka pelecehan seksual dan pemerasan.