Komisi Pemberantasan Korupsi atau yang biasa disebut juga dengan KPK dikabarkan bahwasanya menangkap Menteri Kelautan dan juga Perikanan, Edhy Prabowo, pada hari Rabu dini hari (25/11). Informasi terkait adanya penangkapan itu terkait juga dengan adanya dugaan korupsi ataupun suap dalam ekspor benih lobster. Pada masa kepemimpinannya Edhy Prabowo di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), yang memang juga sudah terjadi pada perubahan kebijakan mengenai ekspor benih lobster ini. Namun ada beberapa polemik Susi Pudjiastuti saat Edhy menjabat sebagai menteri KKP.
Pada menteri yang sebelumnya, Susi Pudjiastuti, memang sangat keras sekali untuk menentang kebijakan tersebut. Penentangan Susi Pudjiastuti atas kebijakan yang telah mengizinkan ekspor benih lobster, bahkan juga hingga bisa membuatnya sempat meneteskan air mata. Namun pada kebijakan tersebut tetap saja berjalan sampai saat ini Edhy Prabowo telah ditangkap oleh KPK. Berikut inilah sejumlah pertanyaan protes keras dari Susi Pudjiastuti.
- Sekarang Ekspor, Lama-lama Jadi Importir
“Jika penangkapan benih lobster secara besar-besaran terus dilakukan lama-lama ekosistem akan habis. Nanti sama seperti bawang putih, seperti beras, dijual murah. Tapi (kemudian) kita harus impor,” kata Susi Pudjiastuti dalam webinar ‘Telaah Kebijakan Ekspor Benih Lobster’ yang diselenggarakan PBNU, Kamis (23/7). - Belajar Dulu, Baru Ngomong!
“Belajar baru omong! Lobster belum bisa di breedingkan in house, semua bibit alam. Vietnam budi daya hanya membesarkan dan hanya dari Indonesia mereka bisa dapat, lewat Singapura atau yang langsung. Negara lain yang punya bibit tidak mau jual bibitnya kecuali kita, karena bodoh,” ucap dari Susi Pudjiastuti di akun twitternya, 12 Desember 2019. - Tetes Air Mata Susi Protes Ekspor Benih Lobster
“Mereka adalah plasma nutfah. Agama dan negara harus dilindungi karena itu keberlanjutan kita sebagai manusia. Di negeri kita tidak ada kepedulian itu. Pak Busyro (Pimpinan Pusat Muhammadiyah), saya menangis karena saya tahu. Di Pangandaran dulu (produksi) lobster 2 ton, ikan 30 ton sehari. (Sekarang) di tengah laut ikannya diambilin, bibit lobsternya diambilin, ya hilang. Kita mau kemana?” ungkap Susi Pudjiastuti sambil mengusapkan air mata yang menetes - Tak Cuma Lobster, Semua Akan Mati
“Benarkah? Ya pasti benar. Kita semua juga akan mati,” ungkap Susi Pudjiastuti dalam cuitannya via Twitter miliknya @susipudjiastuti seperti dikutip, 12 Desember 2019. Pernyataan ini dilontarkan oleh Susi Pudjiastuti, menanggapi klaim dari Edhy Prabowo yang menyebut benih lobster apabila tidak dibesarkan atau dibudidayakan, dia akan mati.
Terkait dengan adanya kebijakan ekspor benih lobster ini, Menteri Kelautan dan juga Perikanan periode 2014-2019 Susi Pudjiastuti, sejak semua memang akan menolaknya. Bahkan juga dalam suatu kesempatan Susi Pudjiastuti juga telah menyampaikan bahwasanya pada penolakan itu sehingga pada polemik Susi Pudjiastuti tersebut juga bisa meneteskan air mata. Dia juga mengakui bahwasanya merasa kecewa dengan suatu kebijakan pemerintah saat ini dibawah Edhy prabowo, yang mana melanggengkan ekspor benih lobster. Saking kecewanya, dia juga meneteskan air mata hingga berkali-kali.
Laporan tersebut membuat Bu Susi langsung menjadi salah satu topik hangat yang banyak dibicarakan netizen, terutama juga untuk pengguna Twitter. Ada juga yang lebih dari 2.800 tweet yang telah diposting warganet terkait bu Susi, sampai masuk dalam berita trending topik yang ada di Twitter Indonesia. Ada banyak juga netizen yang mengutarakan rasa kangen mereka dengan Bu Susi, termasuk juga mengharapkannya kembali untuk bisa menjabat sebagai Menteri KKP. Tidak sedikit juga yang mengunggah meme Bu Susi dalam merespons kabar ada penangkapan Edhy Prabowo dini hari tadi.
Menurut seorang sumber KPK yang tidak mau dikutip namanya, Edhy beserta juga istri dan beberapa orang yang lainnya telah dibawa ke gedung KPK. Edhy sendiri telah ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Setelah kabar pada penangkapan ini menyebar luas, keyword Bu Susi trending di Twitter dan juga banyak orang yang membicarakan mengenai kinerja keduanya. Ternyata memang banyak sekali diantaranya kebijakan dari Menteri Susi Yang tidak dijalankan lagi oleh Edhy Prabowo ketika menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Dalam aturan tersebut juga telah dijelaskan bahwasanya pengambilan benih lobster sendiri tidak dapat dilakukan dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kementerian KKP. Kegiatan ekspor ini yang nantinya akan dikenakan kewajiban untuk bisa membayar uang Bea keluar sesuai dengan ketentuan Kementerian Keuangan. Belakangan ini, Edhy juga memulai untuk dia memang semangat dengan argumennya tersebut lantaran untuk meningkatkan aktivitas budidaya lobster, yang mana budidaya lobster sendiri juga terkendala lantaran adanya larangan mengambil benih yang ada di laut.
Setelah adanya keputusan tersebut, maka Edhy prabowo pun juga memberhentikan adanya penenggelaman kapal yang akan dilakukan oleh menteri sebelumnya jika ada kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia. Dengan begitu Edhy pun memberikan bahwasanya total yang akan ia tangkap yakni sekitar 74 kapal pencuri ikan dimana jumlah tersebut juga termasuk beberapa kapal berbendera Indonesia. Dari jumlah tersebut hanya itu, hanya ada satu kapal yang telah ditenggelamkan. Itu pun karena kapal tersebut telah memberikan perlawanan dengan menabrak kapal pengawas milik KKP Indonesia.