Saat ini, di negara Amerika Serikat, akan melakukan pilpres kembali untuk memilih calon presiden menjadi presiden resmi di orde yang baru. Calon presiden pertahanan Donald Trump pun berbicara melalui sebuah pidato pada Jumat, 6 November 2020, di pagi hari. Donald Trump membicarakan tentang sebuah penghitungan suara pilpres AS, membuat sejumlah tuduhan penipuan yang tidak diberikan akan bukti yang akurat.
Bahkan, kebohongan Donald Trump sangat lah nyata hingga menjadikan banyak orang geram. Tuduhan demi tuduhan atas kebohongan dari Donald Trump telah terkuak di berita internasional. Lantas, fakta apa saja yang seharusnya terungkap pada pilpres Amerika dari pernyataan Donald Trump yang tidak berdasar pada sebuah kebenaran, seperti yang kami lansir langsung dari sumber BBC, pada Jumat 6 November 2020 kemarin. Berikut adalah ulasannya lengkapnya:
Kebohongan Donald Trump Pada Sistem Korup
“Saya sudah lama berbicara tentang pemungutan suara menggunakan surat. Ini benar – benar menghancurkan sistem kami. Dan hal ini adalah sistem korup serta membuat orang akan korup.” Trump telah mengunggah lebih dari 70 Tweet yang sangat meragukan mengenai voting mail – in, dan merujuk pada suatu penipuan mengenai pemilih atau pemilihan yang akan ‘dicurangi’ sejak bulan April lalu. Namun, tidak ada bukti sama sekali bahwa sistem yang dimaksud oleh Trump mengalami kerusakan ringan atau fatal.
Kecurangan dalam pemilu sangatlah jarang terjadi di negara maju tersebut, angkanya yang kurang dari 0,0009 persen, menurut studi yang telah dilakukan pada 2017 silam oleh Brennan Center for Justice. Tidak ada bukti sama sekali yang menunjuk bahwa itu telah menjadi masalah utama dalam pilpres Amerika Serikat di tahun ini. Presiden sendiri rupanya telah memilih untuk menggunakan pos dimasa lalu. Dia tinggal di luar negara bagian tempat dia yang telah terdaftar, yakni Florida, serta meminta untuk melakukan pemungutan suara melalui pos tersebut.
Hal ini dikenal sebagai surat suara absen, yang menurut Trump dia mendukung karena dia sangat yakin memiliki pengamanan yang lebih baik dan optimal. Namun, dia pun telah membuat suatu perbedaan dengan bentuk lainnya, dari mail – In voting, seperti ketiga negara secara otomatis mengirimkan suatu surat suara ke semua pemilih yang telah terdaftar. Oregon dan Utah telah berhasil melakukannya dengan sukses dalam pemilihan yang sebelumnya.
- Verifikasi Surat Suara
Trump mengatakan: “Mereka telah mengirimkan puluhan juta suara yang tidak diminta tanpa suatu tindakan verifikasi apapun.” Para pemilih yang telah terdaftar di 9 negara bagian Amerika Serikat (ditambah dengan Washington DC), secara otomatis akan dikirimi surat suara tanpa harus meminta kembali lima dari negara bagian memperkenalkan bahwa tindakan ini dilakukan mengingat pandemi yang ada di negara tersebut masih tinggi dan Amerika Serikat adalah negara dengan kasus Corona tertinggi di dunia.
Namun, 8 dari 9 negara bagian, yaitu Colorado, Oregon, Hawaii, Washington, Utah, New Jersey, California, dan Vermont, saat ini tidak dalam suatu perselisihan. Semua bentuk dalam pemungutan suara melalui sebuah suara pos memiliki pengamanan yang ketat, seperti pihak berwenang yang memeriksa bahwa surat suara berasal dari alamat pada terdaftar pemilih dan perlu melakukan tanda tangan pada amplop. Memberi suara melalui surat bukanlah hal baru yang dirasakan oleh negara Amerika Serikat, ini telah digunakan dalam banyak nya pemilihan.
- Mengenai Penggunaan Surat Suara
Trump mengatakan: “Sungguh menakjubkan bagaimana surat suara yang masuk begitu hanya sepihak saja.” Presiden Trump rupanya telah berulang kali mengkritik suatu rencana untuk memperluas pemungutan suara melalui sebuah pos, dengan mengatakan bahwasanya tanpa bukti nyata, itu terbuka untuk ‘penipuan yang sangat luar biasa’. Dia telah mendesak bahwasanya para pemilih Republik untuk hadir pada hari itu, daripada menggunakan suatu suara lewat pos.
Ada bukti dari suatu penghitungan suara bahwa hal inilah yang akan terjadi, dimana para pemilih Demokrat lebih menyukai suatu pemungutan suara melalui post dan Partai Republik dengan memberikan suara pada hari itu secara langsung. Penghitungan belum selesai, tetapi di Pennsylvania, salah satu perkiraannya adalah bahwa sudah lebih dari 2,5 juta suara post diterima, hampir tiga kali lebih banyak yang berasal dari Demokrat terdaftar daripada Partai Republik
- Lokasi Tragedi Ledakan
Bukan hanya sistem korup, verifikasi surat suara, dan penggunaan surat suara saja, kebohongan Donald Trump pun telah terkuak kembali mengenai lokasi tragedi ledakan yang baru – baru ini terjadi. Trump mengatakan: “Di Georgia, sebuah pipa telah meledak di lokasi yang jauh, sama sekali tidak terkait dengan lokasi dari apa yang telah terjadi (dalam penghitungan pemilih) dan mereka tidak berhenti menghitung selama 4 jam tersebut.” Apa yang diungkapkan Donald Trump tidak benar. Pipa telah meledak di State Farm Arena dan telah mempengaruhi ruangan tempat surat suara yang tidak hadir saat sedang melalui proses ditabulasi.