infogitu.com – Dimana, salah satu hal paling penting sekali dari startup atau sebuah perusahaan rintisan apalagi kalau bukan sebuah modal? Nah, startup di bidang kuliner sendiri pada kenyataannya salah satu sektor paling diincar oleh investor ventura lho! Terlebih menurut asosiasi modal Ventura Startup Indonesia ekspansi dan akselerasi startup kuliner diprediksi akan semakin agresif. Mengingat bahwa pandemi sudah menjadi tantangan tersendiri untuk semua pelaku usaha dan startup buat berkembang.
Walaupun tidak sedikit bisa berinovasi dan bertahan, dan sukses meyakinkan investor buat memberikan pendanaan jadi membantu ekspansi bisnis. Bisnis kuliner sendiri menjadi bidang usaha banyak diminati. Bidang inilah dipilih disebabkan dinilai menjadi kebutuhan pokok, dan menjadi bagian dari gaya hidup dengan memiliki peluang bisnis sangat luas dan siapa saja secara bebas berkreasi.
Apa Saja Startup di Bidang Kuliner?
Kata Startup sendiri berasal dari serapan bahasa Inggris artinya baru saja dirintis maupun berupa bisnis rintisan. Startup menjadi perusahaan rintisan belum lama berjalan, atau tepatnya perusahaan baru masuk masih ada fase pengembangan maupun penelitian buat terus mendapatkan pasar maupun mengemnbangkan produknya. Sedangkan, perkembangan perusahaan rintisan di Indonesia pada saat ini sangat kencang belakangan ini.
Pasalnya, sering sekali menciptakan disrupsi perekonomian, usaha dapat dikatakan startup jika mempunyai 3 hal yakni diantaranya adalah pendiri atau disebut founder, investor pemilik dana dan produk atau layanan. Startup sendiri belum bisa dikatakan sukses bahkan menjadi unicorn tanpa investor dikatakan menjadi angle dari investor maupun malaikat pemberi dana. Di sejumlah startup yang ada di Indonesia bahkan sudah melampaui angka unicorn.
Sebagian besarnya bahkan sudah dikatakan masuk menjadi decacorn, diantaranya adalah :
- Tokopedia
- Ovo
- Gojek
- Traveloka
- Shopee
- Bukalapak
Berikut dibawah ini adalah beberapa startup pada bidang kuliner yang harus kalian ketahui!
1. Yummy Corp
Sebuah perusahaan FoodTech cloud kitchen dan termasuk katering online sudah berdiri sejak tahun 2019 silam. Mempunyai unit bisnis Yummy Kitchen berkembang pesat utamanya di dalam masa pandemi virus corona. Transaksi dari Yummy Kitchen sendiri meningkat sampai tujuh kali lipat selama pandemi virus corona kalau dibandingkan dengan bulan Maret 2020 silam. Setidaknya sudah 70 lebih dapur bersama dioperasikan oleh Yummy Kitchen yang sudah tersebar di JADETABEK, Bandung, Medan dan turut bekerja sama lebih dari 50 brand makanan, minuman.
Diketahui pada bulan Oktober 2020 silam, Yummy Corp sendiri sudah menerima pendanaan dipimpin oleh Softbank Ventures Asia dalam Seri B dengan senilai US$12 juta. Pendanaan sudah diterima itu menjadi lanjutan seri B dipakai buat ekspansi Yummy Kitchen membuka lebih dari 50 lokasi baru yang berakhir pada tahun 2021 silam.
2. Hangry
Menjadi startup kuliner mempunyai konsep cloud kitchen dan termasuk multi brand. Dimana, Hangry didirikan pada tahun 2019 silam oleh Abraham Viktor, Andreas Resha, Robin Tan. Pada saat inilah, Hangry mempunyai sebagian brand seperti halnya Moon Chicken, Ayam Koplo, Moon Chicken tersedia dengan harga terjangkau dari mulai Rp. 15.000 hingga Rp. 70.000 untuk satu porsinya saja.
Menjadi perusahaan rintisan, cloud kitchen ini tentunya memiliki ambisi besar agar bisa tercapai. Walaupun sempat mengalami tantangan di awal pandemi, Hangry sendiri sudah sukses bertahan dan berkembang pada saat tantangan perekonomian dan pembatasan sosial yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
3. Daily Box
Siapa sih yang tidak mengenal startup di bidang kuliner Daily Box pada saat ini? Startup restoran online multi brand diantaranya Shirato, Daily Meals, dan termasuk minuman-minuman segar Anytime. Kelvin Subowo turut mendirikan pada tahun 2018 silam yang berawal dari 15 lokasi ada di Jakarta, dan sekarang sudah 120 lokasi di 10 kota termasuk Kalimantan, Bali, dan Sumatra.
Total gerai dari Daily Box sendiri mengalami peningkatan setidaknya sampai 300% di tahun 2020 dari 2.000 rice box per harinya yang menjadi 8.000 rice box setiap harinya. Di bulan Maret 2021 bahkan Daily Box menerima pendapatan kotor perusahaan meningkat 700% dan pada saat ini Daily Box sudah menjadi operator cloud kitchen paling banyak di Indonesia.