Infogitu.com – Penggunaan vaksin AstraZeneca rupanya sempat menjadi polemik di masyarakat Indonesia. Isu demi isu masih menjadi pembahasan hangat di telinga masyarakat, belum lagi isu tersebut sempat memberikan keraguan besar terhadap penggunaannya. Karena hal tersebut, fakta vaksin AstraZeneca dikuak oleh Menteri Kesehatan dan di publikasikan oleh berbagai laman berita tren terkini. Melansir dari sumber Kompas.com, terdapat sebuah isu menggemparkan yang sangat mengkhawatirkan. Dimana isu itu menyebutkan bahwa vaksin AstraZeneca mengandung enzim babi dan belum memiliki izin penggunaan darurat.
Majelis Ulama Indonesia, atau MUI, sedang melakukan kajian mendalam dan penelitian lebih lanjut untuk menyatakan vaksinnya haram. Meskipun sudah di cap sebagai vaksin yang haram, MUI menyatakan bahwa penggunaan vaksin untuk menyelesaikan proses vaksinasi di tanah air tetap diperbolehkan karena sudah di dukung oleh surat kondisi darurat. Faktanya, Badan Pengawas Obat dan Makanan, atau BPOM, sudah mengeluarkan izin penggunaan darurat dan emergency use authorization, atau yang kerap disebut dengan EAU terhadap vaksin AstraZeneca. Lantas, fakta apa saja yang mengkaitkan vaksin asal Inggris ini? Berikut adalah berita lengkapnya:
Fakta Vaksin AstraZeneca yang Sudah Mendapatkan Izin Penggunaan Darurat
Seperti vaksin lainnya yang telah dipergunakan, vaksin AstraZeneca sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA), yang diberikan secara langsung oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), melalui berbagai uji klinis dan tes signifikan. Izin penggunaan darurat ini diberikan pada 22 Februari 2020 lalu. Lucia Rizka Andalusia, selaku Juru Bicara Vaksin Covid-19 BPOM, juga telah mengumumkan berita ini secara langsung melalui acara konferensi pers yang telah diselenggarakan pada Jumat, 19 Maret 2021 kemarin.
“Berdasarkan evaluasi yang telah kami terima terhadap data khasiat keamanan dan mutu vaksin, maka Badan POM telah menerbitkan persetujuan penggunaan pada masa darurat atau EUA pada tanggal 22 Februari 2021,” kata Lucia dalam acara konferensi pers tersebut, yang kami lansir dari sumber Kompas.com, pada Jumat, 19 Maret 2021. Melalui izin penggunaan darurat yang telah dirampungkan melalui berbagai tes klinis, maka vaksin AstraZeneca dinyatakan akan dipergunakan untuk program vaksinasi di Indonesia.
Haram tetapi diIzinkan Oleh MUI
Sebagaimana yang telah kami bahas diatas, bahwa Majelis Ulama Indonesia, atau MUI, sudah melakukan berbagai kajian mendalam dan tes signifikan. Dalam tes tersebut, MUI menemukan hasil bahwa vaksin AstraZeneca haram. Walaupun begitu, vaksin AstraZeneca tetap diperbolehkan untuk digunakan kepada seluruh masyarakat Indonesia karena telah merampungkan proses penggunaan darurat dan mengantongi izin resmi.
Izin ini tetap dikeluarkan meskipun vaksinnya sudah dinyatakan haram, karena diduga vaksinnya mengandung enzim dari babi yang digunakan untuk memaksimalkan proses pembuatan dan memberikan perlindungan ke tubuh manusia terhadap penyebaran virus Covid-19. Asrorun Ni’an, selaku Ketua MUI Bidang Fatwa, menyampaikan beberapa alasan mengenai vaksin AstraZeneca yang tetap diperbolehkan untuk digunakan. Berikut adalah sejumlah alasannya:
- Karena penggunaan dalam kondisi terdesak
- Dinyatakan aman dan tidak menimbulkan efek samping buruk
- Risiko besar dan memperburuk keadaan apabila masyarakat tidak menerima vaksin
- Keterbatasan ketersediaan
- Ketidakluasan pemerintahan Indonesia untuk memperoleh stok vaksin yang halal dan suci
Distribusi Vaksin AstraZeneca
Melansir dari sumber Kompas.com, vaksin AstraZeneca akan segera didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia dan akan tetap memperhatikan wilayah 3T, yakni Terdepan, Terluar, dan Tertinggal. Hal ini juga telah disampaikan secara langsung oleh Siti Nadia Tirmizi, yang menjabat sebagai Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, melalui acara konferensi pers virtual yang telah diselenggarakan pada Jumat, 19 Maret 2021.
“Selaku pelaksana program vaksinasi nasional, maka kami akan memulai proses distribusi vaksin covid-19 asal Inggris, yaitu AstraZeneca. Program distribusi akan dilakukan paling lambat Senin depan,” ujar Nadia. Saat ini, Kementerian Kesehatan sedang memulai proses distribusi dengan menyiapkan pengemasan yang aman untuk vaksinnya. Dimana vaksin ini sudah bekerja sama dengan PT Bio Farma dan UNICEF.
Jumlah Dosis
Saat ini, Indonesia sudah menerima vaksin AstraZeneca sebanyak 1.113.600 dosis. Vaksin AstraZeneca yang diterima di Indonesia dengan aman dan nyaman karena telah melakukan kerja sama melalui jalur hubungan multilateral. Vaksin asal Inggris, AstraZeneca sudah tiba di Indonesia sejak 8 Maret 2020 lalu. Menteri Luar Negeri, yaitu Retno Marsudi, juga telah mengumumkan fakta vaksin AstraZeneca ini melalui konferensi pers secara daring yang diberlangsungkan pada 8 Maret 2021 lalu.
Discussion about this post