Pada Usia 25 tahun biasa kamu sudah mulai galau saat belum menikah dan juga belum mempunyai pasangan. Kamu akan semakin tersudutkan dengan banyaknya teman-teman sekitar kita telah banyak yang menikah bahkan juga punya anak. Rasanya kita sudah menjadi seseorang yang telah tertinggal. Bahkan dari beberapa orang yang melakukan segala upaya untuk bisa menikah dengan secepatnya. Padahal di sisi lain, ada banyak fakta yang cukup mengejutkan yakni semakin banyak orang yang bercerai dalam usia 20 tahun – 30 tahun. Mayoritas bahkan usia pernikahannya baru sekitar 4 tahun.
Penyebab Kenapa Makin Banyak Orang Yang Bercerai Di Usia Yang Muda
1. Hanya bermodalkan cinta
Mengaku bahwa hidupnya telah lama menjalankan hubungan percintaan dan juga telah lama saling jatuh cinta, banyak pasangan yang masih berusia muda, ingin segera melangsungkan pernikahan. Diantara mereka banyak yang sudah siap untuk melakukan kehidupan baru yang setelah menikah yang hanya bermodalkan cinta yang besar untuk pasangannya. padahal dalam kehidupan realitanya sebuah hubungan yang dijalankan bisa lebih rumit dari apa yang mereka ekspektasikan.
2. Terlalu Fokus Pada Pesta
Tidak sedikit pasangan yang akan menikah dengan fokus yang berbeda terhadap sebuah persiapan pesta mereka. Melakukan foto prewedding yang mencengangkan, mengadakan sebuah pesta tunangan yang tidak terlupakan dan akan di tutup dengan resepsi yang akan membuat iri semua orang. Tentu untuk bisa mendapatkan pesta yang sempurna itu butuh persiapan yang sangat melelahkan. Terkadang kita justru jadi lupa untuk bisa mempersiapkan diri secara mental untuk bisa menghadapi kehidupan pernikahan yang sebenarnya, yakni dengan kehidupan setelah pesta.
3. Menganggap pernikahan adalah tujuan akhir
Secara tidak sadar sebenarnya banyak pasangan yang membayangkan bahwa sebuah pernikahan merupakan tujuan akhir seseorang dari hubungan yang mereka jalani. Mereka menganggap bahwa setelah menikah akan mendapatkan ketenangan dalam hidupnya. Padahal justru menikah adalah awal dari semuanya. Banyak hal baru yang akan terjadi dan akan dilalui dan tidak semuanya bisa membawa ketenangan ataupun kelegaan.
4. Tidak menerapkan sebuah kesetaraan
Tidak sedikit bagi laki-laki yang enggan berkecimpung dalam pekerjaan domestik rumah tangganya. Mereka masih menganggap bahwa mencuci pakaian beserta dengan piring-piring adalah sebuah takdir yang menyertai kelahiran seorang perempuan. Padahal sang istri juga telah terbebani mencari nafkah secara tambahan sekaligus mengurus anak.. Hal-hal kecil ini adalah sebuah bentuk ketidaksetaraan dalam pernikahan yang akan melahirkan pertengkaran-pertengkaran kecil. Walaupun kecil, kalau terus ditumpuk suatu saat akan meledak, terlebih lagi kalau ada masalah lainnya yang menjadi penyalutnya.
5. Bertingkah seperti single
Setelah menikah tapi masih saja ingin keluar rumah dengan teman-teman yang lainnya sampai larut malam hampir pada setiap hari. Setelah menikah tapi begitu sampai rumah ingin langsung saja bermain ponsel sampai tidur. Sesudah menikah masih ingin menikmati hari libur yang panjang sehingga masih banyak juga keinginan yang lainnya. Ketika masih single semua keinginan itu sudah sah-sah saja untuk bisa dilakukan sebebas-bebasnya.Kita harus bisa sadar kalau anda harus dibersamai saat liburan. Kalaupun tidak setiap saat ini kamu harus ada waktu untuk pasangan yang bisa kita sisihkan setiap seharinya.
6. Masih mencari jati diri
Beberapa orang yang bercerai pada usia 20 sampai 30 tahunan mengaku bahwa tidak paham betul dengan makna pernikahan serta dalam kehidupan sehari-hari. Mereka masih ingin memprioritaskan karir di atas segalanya. Mereka masih ingin mengejar pendidikan, berwisata keliling dunia, atau terus mengenal teman baru.