Perang dunia I, merupakan perang yang paling fatal dan telah menyebabkan kerusakan total, kematian massal, dan seluruh negara saling bersekutu atau saling menyerang satu sama lain. Hari ini, sejarah perang dunia I telah mengenang 102 tahun yang lalu, dan lebih tepatnya 11 November 1918, dimana perang dunia I telah berakhir. Dikutip langsung dari sumber History, perang besar yang dikenal dengan perang dunia I berakhir dengan serba sebelas, yakni pukul 11 pagi, hari ke – 11, dan bulan yang ke – 11.
Pada pukul 5 pagi hari tersebut, negara Jerman telah kekurangan tenaga dan persediaannya. Akhirnya, negara Jerman telah menandatangani perjanjian terhadap gencatan senjata dengan sekutu di sebuah gerbong kereta api di luar Compiegne, Perancis. Perang dunia I telah menyebabkan Sembilan juta tentara tewas dan 21 juta orang terluka parah. Negara Jerman, Rusia, Austria – Hongaria, Perancis, dan Inggris Raya, telah memberitakan bahwa masing – masing dari negara tersebut telah kehilangan sekitar 1 juta nyawa masyarakat nya. Selain itu, setidaknya lima juta warga sipil telah meninggal dikarenakan penyakit, paparan, atau pun kelaparan. Mari kita ulik penyebab dan segala ulasan mengenai perang dunia I!
Sejarah Perang Dunia I, Penyebab Terjadinya Perang
Menengok ke belakang sejenak, pada 28 Juni 1914, terdapat suatu peristiwa yang dianggap telah memicu pecahnya perang dunia I yang telah menyebabkan dampak negatif ke seluruh masyarakat sekitar. Pewaris kekaisaran dari negara Austro – Hongaria, yakni Archduke Franz Ferdinand, telah ditembak mati bersama seorang istrinya, oleh Bosnian Serbia Gavrilo Princip di Sarajevo, Bosnia. Ferdinand telah memeriksa Angkatan bersenjata kekaisaran milik pamannya di Bosnia dan Herzegovina, meskipun terdapat sebuah ancaman dari kaum nasionalis Serbia yang sangat menginginkan harta milik Austro – Hongaria ini bergabung dengan Serbia yang baru saja mengalami kemerdekaan.
Kemudian, Austria – Hongaria, telah menyalahkan pemerintahan Serbia atas serangan yang telah terjadi serta berharap untuk menggunakan insiden tersebut sebagai sebuah pembenaran untuk menyelesaikan masalah nasionalisme yang terjadi di Slavia untuk selamanya. Namun, karena negara Rusia sangat mendukung negara Serbia, akhirnya deklarasi mengenai perang Austria – Hongaria pun ditunda sampai seluruh pemimpinnya mampu untuk menerima jaminan dari pemimpin negara Jerman, yakni Kaiser Wilhem II bahwa negara Jerman akan mendukung perjuangan mereka jika terjadi intervensi dengan negara Rusia.
Mulai Terjadinya Perang
Tepat pada 28 Juli 1914, negara Austria – Hongaria, telah mengumumkan sebuah perang terhadap negara Serbia. Kemudian, pada tanggal 29 Juli 1914, pasukan dari Austria – Hongaria mulai menyerang ibu kota Serbia, Beograd, dan Rusia. Perancis, yang bersekutu dengan Rusia, mulai melakukan mobilisasi pada 1 Agustus 1914. Perancis dan Jerman menyatakan perang terhadap satu sama lain pada 3 Agustus. Setelah melintasi Luksemburg yang sangat netral, tentara negara Jerman langsung menyebut negara Belgia pada malam hari di tanggal 3 – 4 Agustus, serta mendorong Inggris Raya dan Belgia untuk menyatakan perang dengan melawan Jerman.
Sebagian besar orang – orang Eropa sangat menyambut pecahnya perang tersebut dengan kegembiraan. Mereka telah berasumsi bahwa negara mereka akan menang dalam jangka waktu beberapa bulan saja. Dari suatu permulaan perang, negara Jerman paling siap untuk meletusnya permusuhan yang akan terjadi. Para pemimpin militernya telah melakukan format strategi militer yang canggih dan dikenal dengan ‘Rencana Schlieffen’.
Rusia akhirnya melambat dalam bergerak melakukan perang, akan tetapi masih diduduki oleh pasukan Austria – Hongaria, sementara negara Jerman telah menyerang negara Perancis. Rencana Schlieffen tersebut pun hampir saja berhasil, namun pada awal September Negara Perancis telah bersatu serta menghentikan kemajuan milik negara Jerman pada pertempuran marne yang berdarah dan berdekatan dengan Paris. Pada akhir 1914, sudah lebih dari satu juta tentara dari berbagai belahan negara telah terbunuh di suatu medan perang Eropa.
Baik sekutu ataupun blok sentral tidak bisa melihat kemenangan terakhir. Di bagian depat barat (garis pertempuran yang telah membentang dan melintasi negara Perancis Utara dan Belgia) para pejuang tetap menetap di parit untuk melakukan peperangan terhadap gesekan yang sangat mengerikan. Pada 1915, sekutu pun telah berusaha untuk memecahkan kebuntuan dengan invasi amfibi ke Turki, yang telah memutuskan untuk bergabung dengan Blok Sentral di bulan Oktober 1914.
Tetapi, setelah pertumpahan darah yang sangat deras, seluruh sekutu terpaksa untuk mundur pada tahun 1916. Pada tahun 1916 tersebut lah terjadi serangan besar – besaran dari negara Jerman. Inggris di sepanjang front barat, tetapi tidak ada pihak yang mencapai kemenangan yang diinginkannya. Di bagian Timur, Jerman lebih berhasil dan tentara Rusia yang tidak teratur karena menderita kerugian yang sangat besar. Itu lah yang memicu pecahnya revolusi pada Rusia pada 1917. Pada akhir 1917, kaum Bolshevik telah merebut suatu kekuasaan di negara Rusia dengan segera mulai melakukan negosiasi perdamaian dengan negara Jerman. Hingga kini, sejarah perang dunia I masih menyebabkan ‘bekas’ yang sulit untuk dihilangkan.