infogitu.com – Jerawat merupakan benjolan kecil di permukaan kulit, jerawat sering disebabkan karena penyumbatan pori-pori kulit oleh minyak, bakteri atau zat lain. Jerawat paling sering tumbuh pada bagian wajah, namun bukan berarti jerawat tidak dapat tumbuh pada bagian lain, terkadang jerawat juga tumbuh pada bagian tubuh seperti punggung, pantat, bahkan area kewanitaan. Jerawat yang tumbuh di area kewanitaan juga dikenal sebagai jerawat vagina, menariknya ini adalah hal biasa dan sering kali tidak perlu dikhawatirkan, tapi kamu perlu mengetahui penyebab jerawat di vagina agar bisa menghindarinya.
Penyebab Jerawat Di Vagina Yang Wajib Kamu Ketahui!
1. Dermatitis Kontak
Penyebab pertama yaitu karena dermatitis kontak yang merupakan reaksi pada bahan dan zat lain yang menyentuh vulva. Ada beberapa zat yang dapat memicu dermatitis kontak biasanya berupa keputihan, air seni, tampon atau pembalut, keringat, air mani, sabun dan produk lainnya yang memiliki aroma. Oleh karena itu ketahui terlebih dahulu penyebab, agar kamu bisa menghindari, misalnya sering mengganti pembalut, ganti produk yang kurang cocok, dan sering ganti celana dalam ketika sering berkeringat.
2. Folikulitis
Folikulitis muncul ketika kamu mencukur rambut di area kewanitaan, dimana kondisi ini ketika folikel rambut mengalami inflamasi oleh bakteri, pada orang yang mengalami folikulitis, ketika rambut mulai tumbuh keluar dari folikel, rambut akan menggulung kembali ke arah kulit yang menyebabkan terjadinya iritasi. Folikulitis ini sendiri sebenarnya bukan jerawat, tapi biasanya menyebabkan benjolan kecil yang berwarna merah atau kecoklatan yang isinya nanah, biasanya folikulitis ini diatasi dengan antibiotik topikal atau oral, krim antijamur atau terapi laser untuk menghilangkan rambutnya.
3. Suppurativa (HS)
Penyebab yang satu terbilang cukup parah dan langka, hidradenitis suppurative atu yang disebut juga dengan jerawat inversa ini merupakan penyakit kronis pada kelenjar keringat. Hal ini yang menyebabkan bintik-bintik jerawat di sekitar tubuh, termasuk pada area vulva, sebenarnya penyakit ini bisa dibilang sangat langka dan tidak jelas apa penyebabnya. Tersedia perawatan untuk meringankan kondisi ini, namun kondisi ini tidak benar-benar dapat diobati.
4. Kista Vulva
Yang selanjutnya yaitu karena kista vulva, kista sendiri merupakan struktur seperti kantong berisi cairan yang dapat tumbuh di mana saja di bagian tubuh. Sebagian besar kista tidak perlu dikhawatirkan, tetapi kadang dapat menjadi kanker atau pra kanker. Kista kelenjar Bartholin merupakan massa non kanker yang terbentuk di kedua sisi labia.
Diperkirakan 2 persen perempuan mengembangkan kondisi ini setidaknya satu kali dalam hidup mereka. Kista ini paling umum terjadi di antara perempuan yang berusia 20-an, kista ini terjadi ketika kelenjar Bartholin yang bertanggung jawab untuk pelumasan seksual mengalami penyumbatan, umumnya hal ini merupakan akibat dari infeksi E.coli atau cedera.
5. Kontagiosum
Moluskum kontagiosum merupakan lesi yang dapat tumbuh di mana bagian tubuh manapun, termasuk vagina. Penyebabnya sendiri karena infeksi dari virus, moluskum kontagiosum sendiri tampak sebagian benjolan kecil berwarna putih atau berwarna daging, juga terkadang dengan cekungan di tengahnya. Kabar baiknya menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, kondisi ini biasanya hilang dalam 6-12 bulan, namun terkadang membutuhkan waktu hingga 4 tahun, untuk moluskum kontagiosum dapat benar-benar hilang, jika muncul seperti ini ada baiknya segera periksakan ke dokter.
6. Herpes Kelamin
Herpes genital disebabkan oleh virus herpes simpleks yang dapat menyebabkan bintik-bintik yang menyakitkan atau gatal. Virus ini sendiri dapat tertidur di dalam tubuh sehingga dapat menular walaupun seseorang tidak mengembangkan gejala, seperti bintik atau luka yang terlihat. Perawatan sebenarnya tidak akan mengeluarkan virus dari tubuh, namun pemberian obat antiviral dapat membantu menurunkan kemungkinan penularan virus, mengurangi gejala dan kekambuhan. Menggunakan kondom selama melakukan aktivitas seksual dapat mengurangi kemungkinan penularan herpes genital.
7. Varises Vagina
Varises vagina sendiri merupakan benjolan yang biasanya berwarna biru dan muncul di sekitar vulva dan vagina. Varises vagina sebenarnya bukanlah jerawat, namun pembuluh darah yang bengkak, ini lebih mungkin muncul seiring bertambahnya usia perempuan. Varises vagina sendiri dapat terasa lunak atau berdarah, jika terjadi ketidaknyamanan, kamu bisa kompres menggunakan air dingin untuk mengurangi rasa tidak nyaman. Itulah beberapa penyebab jerawat di vagina yang perlu kamu ketahui.