Infogitu.com – Banyak orang yang tidak begitu paham tentang bisnis startup. Hal ini dikarenakan banyak sekali orang yang belum begitu paham tentang dunia bisnis. Kata startup sendiri pastinya sudah terdengar lumrah. Hal ini dikarenakan bisnisnya yang sudah bercabang di mana-mana, termasuk negara Indonesia. Penjelasan lengkap startup pun dapat dengan mudah di temukan di internet. Namun, rinciannya membutuhkan wawasan tersendiri. Tidak bisa di pungkiri bahwa startup memiliki beberapa kesamaan dengan unicorn. Anda yang belum paham apapun tentang startup ini mungkin harus membaca artikel kami. Karena pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan penjelasan lengkap tentang startup. Mari simak terus artikelnya sampai selesai!
Penjelasan Lengkap Startup
Tahukah anda apa itu startup? Istilah tersebut rupanya sudah sering sekali di dengarkan. Kata startup sendiri berasal dari serapan Bahasa Inggris yang berarti bisnis di rintis atau bisnis rintisan. Startup, merupakan perusahaan rintisan yang belum lama dalam beroperasi. Dengan kata lain, startup artinya perusahaan yang baru saja berdiri dan masih dalam tahap pengembanganj atau penelitian. Biasanya, perusahaan yang masih berada di tahap tersebut masih melakukan berbagai macam upaya untuk menemukan pasar maupun mengembangkan barang atau produk jualnya ke banyak orang.
Untuk saat ini, perusahaan startup masih bergerak di bidang teknologi. Bahkan, dari tahun ke tahun sekalipun perusahaan teknologi startup nampak semakin berkembang dan memperoleh kesuksesan yang sempurna. Di Indonesia sendiri, perusahaan startup terbilang cukup kencang. Hal ini difaktorkan karena perkembangannya yang mendorong disrupsi ekonomi. Melansir dari sumber Kompas.com, menyebutkan bahwa sebuah usaha bisa disebut sebagai perusahaan startup. Namun harus di garis bawahi, apabila perusahaan tersebut memiliki minimal 3 faktor, yakni pendiri, investor, dan produk maupun layanan yang ditawarkan. Startup akan berubah menjadi perusahaan unicorn apabila ada suatu perkembangan yang lebih maksimal.
Apakah itu? Yakni nilai korporasinya sudah melebihi angka jual 1 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 14 triliun. Apabila perusahaan startup belum memenuhi persyaratan sebagai perusahaan unicorn, yang berarti tidak memiliki investor, maka perusahaannya disebut sebagai angel investor atau malaikat pemberi dana. Angel investor, merupakan pihak yang paling awal melakukan investasi atas kerja sama dan ketentuan tertentu dan berani untuk mengambil risiko, karena perusahaan startup sendiri belum memiliki investor lain yang mendukung perkembangannya.
Karena malaikat pemberi dana ini melakukan investasi di paling awal, biasanya pihak mereka akan menuntut tentang detail, strategi pasar, akurasi terhadap produk yang di fokuskan, dan juga target. Ketika perusahaan yang di investorkan berhasil dan dana tersebut berbalik, maka malaikat pemberi dana tersebut akan menjadi pemegang saham terbesar. Sebaliknya, jika perusahaan startup nya gagal, maka uang atau dana yang digelontorkan akan hilang begitu saja. Mengutip dari sumber Kompas.com, ada sedikitnya lima perusahaan startup yang berada di kasta tertinggi dan telahp memperoleh perkembangan signifikan yang sempurna, seperti unicorn, decacorn, hectocorn, dan lain sebagainya.
Apabila perusahaan unicorn memiliki valuasi hingga sejumlah 1 miliar dollar AS, maka setidaknya decacorn akan memperoleh tingkat valuasi hingga 10 miliar dollar AS. Sedangkan untuk perusahaan hectocorn yang juga berasal dari perusahaan startup memiliki valuasi 100 miliar dollar AS. Istilah ini pertama kali di gelagangkan oleh Aileen Lee, yakni seorang pemodal ventura yang paling banyak menggelontorkan dana nya di perusahaan startup. Aileen Lee sendiri memilih hewan mitos ini karena dirinya berusaha untuk yakin menjadi orang sukses yang juga tergolong langka. Sejumlah perusahaan startup di Indonesia ini kemungkinan besar akan memperoleh angka jumlah mendekati unicorn.
Bahkan, kemungkinan besar ada pula perusahaan yang bisa bergerak dengan cepat menyelisihkan decacorn. Startup yang terkenal dan populer di Indonesia, adalah Gojek, Tokopedia, OVO, Bukalapak, Traveloka, dan yang terakhir, adalah Shopee. Sedangkan untuk bidang yang digeluti perusahaan startup pun bervariasi dan berbeda-beda, mulai dari bidang keuangan, pelayanan, ritel, pemasaran, hingga video games. Jumlah yang satu ini bisa saja bertambah semakin banyak apabila perkembangan teknologi di suatu negara semakin besar dan semakin bertambah. Sejauh ini, belum ada lagi cetak biru yang bisa disepakati untuk menentukan valuasi perusahaan startup. Itulah seputar penjelasan lengkap startup.