Infogitu.com – Pengamat pemasaran Inventure Consulting, yakni Yuswohady, menyebutkan beberapa sektor bisnis di Indonesia yang sedang naik daun dan memperoleh keuntungan berkali-kali lipat di tengah pandemi Covid-19 yang merupakan sebuah bencana besar bagi seluruh warga negara Tanah Air. Sektor tersebut berkaitan dengan aktivitas masyarakat di rumah karena diharuskan untuk mengerjakan segala sesuatu secara social distancing, dan juga work and school from home. Diantara banyaknya bisnis yang berjalan di Indonesia, berikut adalah beberapa sektor nya yang meraup keuntungan besar:
- Groseri atau berbelanja bahan makanan
- Logistik, pengiriman, atau kurir perbelanjaan online
- Perdagangan elektronik yang memanfaatkan sebuah e-commerce populer dan legal
- Jasa layanan antar makanan online
Seluruh sektor bidang bisnis diatas rupanya masih berkaitan dengan gaya hidup banyak orang selama melakukan dirumahaja yang juga memudahkan kegiatan tanpa harus keluar rumah. Ujung akhir dari gaya hidup dan bisnis stay at home, adalah stay at home economy. “Stay at home economy sudah lahir di Indonesia serta menjadi salah satu penunjang kebutuhan, awalnya kita tidak memungkinkan untuk keluar rumah, karena semua orang diharuskan untuk menjalankan kegiatan didalam rumah. Social distancing ini akan segera melahirkan new normal,” ujarnya, yang kami lansir dari sumber CNNIndonesia, pada Senin, 13 Mei 2021.
Masih berkaitan dengan hal tersebut, rupanya Yuswohady menuturkan beberapa survei Nielsen yang sempat dipublikasikan pada Maret 2021 lalu. Dimana survei tersebut menunjukkan bahwa ada 30 persen konsumen Indonesia yang lebih sering melakukan perbelanjaan online dibanding harus keluar rumah dan tatap muka layaknya pembeli dan penjual di sebuah supermarket ataupun pasar tradisional. Selama kegiatan social distancing, masyarakat terlihat lebih nyaman menggunakan pusat perbelanjaan online karena dinilai lebih praktis dan juga terjangkau.
Menurutnya, angka tersebut cukup menarik karena memperlihatkan secara langsung perubahan perilaku konsumen yang terjadi hanya dalam waktu satu bulan, tidak lebih. “Sekarang kita mungkin masih berbelanja di luar, tapi dengan PSBB yang diperketat, maka semua nya akan beralih ke online,” imbuhnya. Tidak berhenti disitu saja, ia juga meyakini bahwasanya berbelanja online tidak hanya tentang produk item fashion saja, sebagaimana yang saat ini sedang terjadi dan disukai oleh seluruh kalangan anak muda. Namun, ada pula perbelanjaan online yang lebih fokus mengarah pada grocery dan juga kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Meningkatnya pengguna belanja online ini sekaligus menjadi upaya untuk mengembangkan bisnis logistik yang diperkiraan mulai menjadi kebutuhan utama banyak orang, begitupun dengan ibu rumah tangga. “Jadi, pilar dari stay at home economy ini, adalah kehadiran e-commerce yang memudahkan dan juga jasa logistik yang memberikan kenyamanan,” ujarnya. Masih bersumber dari survei Nielsen, ia mengungkapkan permintaan banyak orang tentang jasa pesan antar makanan juga telah meningkat tajam. Sektor bisnis di bidang pengiriman logistik pada Maret 2021 mencapai persentase hingga 22 persen.
Dari layanan survei Nielsen, melihat bahwa banyak orang lebih sering menggunakan layanan pesan antar makanan, sedangkan 19 persen diantaranya lebih memilih untuk melakukan drive thru dan take away. Dengan pemberlakuan PSBB di Indonesia selama satu tahun lebih lamanya, secara tidak langsung intensi konsumen untuk memesan makanan via online akan terus meningkat tanpa waktu yang bisa diperkirakan. Lebih lanjut lagi, pada survei tersebut menjawab bahwa remote working, layanan streaming, telekomunikasi, pembelajaran online, dan juga media telah menjadi pendukung masyarakat selama pandemi.
Ia menyatakan, bahwa Covid-19 juga sekaligus memberikan peluang besar dan kesempatan meningkatkan angka pengguna, sehingga jasa penyimpanan data, layanan kebersihan, layanan farmasi online, hingga fitness dari rumah menjadi kebutuhan yang tidak bisa terlupakan sedikitpun. Pasalnya, orang-orang yang mementingkan kesehatan tubuh mereka akan melakukan berbagai macam upaya agar sistem imun meningkat dan tidak mudah terkena virus Covid-19 yang sedang marak terjadi.
Selain itu, masyarakat Indonesia juga sudah mulai terbiasa dengan pekerjaan yang harus dilakukan dari rumah, atau remote working. Ia menduga, bahwa perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan setelah wabah berpusat, justru akan melakukan efisiensi lebih besar setelah serentak WFH dilakukan di Tanah Air. Tidak berhenti disitu saja, ia juga melanjutkan bahwa penyebaran virus Covid-19 yang sedang menjadi bencana serius ini juga memberikan peluang besar bagi sektor bisnis yang bergerak di bidang Pendidikan, seperti Ruang Guru.
Discussion about this post