Infogitu.com – Puan Maharani, selaku Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, atau DPR RI, telah mendesak pemerintahan Indonesia untuk mengantisipasi dampak dari pandemi Covid-19 yang semakin buruk dan semakin mengkhawatirkan. Hal tersebut dengan sengaja di sampaikan oleh Puan setelah merespons hasil Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2022 dan juga membahas Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2022.
Sebagaimana yang kita tahu, kondisi pandemi virus Covid-19 yang terjadi di Indonesia semakin mengkhawatirkan dan keadaannya yang belum bisa terselesaikan dengan sempurna. Di tengah kondisi Covid-19 menyeruak ke berbagai belahan wilayah, pemerintahan Indonesia sedang memberlakukan kebijakan PPKM Darurat untuk wilayah Jawa hingga Bali dari 3-20 Juli 2021. Menurut Puan, kondisi pandemi sedang menjadi bencana serius ini belum bisa dipastikan dan kemungkinan besar dampak yang terjadi dari bencana ini akan lebih parah atau berbalik.
“Kami sangat berharap agar pemerintahan Indonesia bisa menindaklanjuti kemudian juga mengantisipasi perihal ketidakpastian Covid-19 yang mungkin dampaknya bisa lebih parah atau In Sya Allah membaik, sehingga di tahun 2022 pemerintahan sudah memiliki antisipasi yang lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata Puan, yang kami lansir dari sumber CNNIndonesia, di Rapat Paripurna DPR RI, pada Selasa, 6 Juli 2021. Tidak berhenti disitu saja, Puan juga sudah meminta kepada pemerintahan Indonesia untuk melakukan penyusunan terhadap anggaran belanja kementerian atau Lembaga yang lebih efektif dan juga lebih efisien dalam menangani berbagai macam hal dengan sempurna.
Terakhir, Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP itu langsung memerintahkan seluruh anggota DPR, tanpa ada yang dikecualikan, untuk tetap menjalankan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dengan maksimal dan harus dijalankan dengan kedisiplinan yang terjaga. Sehingga, masyarakat Indonesia pun dapat melakukan protokol kesehatan yang ketat demi memutuskan rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia. Selain itu Puan juga berharap agar penerapan PPKM Darurat yang sedang diberlakukan hingga 20 Juli 2021 ini mampu menekan angka kasus penularan Covid-19.
“InsyaAllah dengan adanya kebijakan PPKM Darurat ini Indonesia, khususnya wilayah yang berada di zona merah bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya,” tutur dia. Sebelum itu, Luhut Binsar Pandjaitan, selaku Menko Marves, mengatakan bahwa angka pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia kemungkinan besar akan terus meningkat tanpa bisa dicegah lebih dini. Hal ini dikarenakan banyaknya faktor dan kekurangan kesadaran diri masyarakat terhadap protokol kesehatan maupun kebijakan demi kebijakan.
Bahkan, Luhut menyebutkan bahwa kenaikan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia bisa mencapai 40 ribu per hari nya. Setelah itu, Luhut langsung menyampaikan bahwa pemerintahan Indonesia sudah melakukan persiapan demi persiapan demi mengantisipasi kondisi tersebut. Ia pun tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap lonjakan kasus Covid-19 yang belum bisa terselesaikan hanya menggunakan kebijakan pemerintahan tanpa andil dari masyarakat itu sendiri.
“Angka ini akan terus bisa naik, seperti kemarin hingga sampai 29 ribu. Bisa saja kemungkinan kita akan mengalami angka kasus hingga sampai 40 ribu, atau bahkan bisa naik lagi,” ujar Luhut, yang kami lansir dari sumber CNNIndonesia, pada acara jumpa pers via daring yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, pada Selasa, 6 Juli 2021. Tidak berhenti disitu saja, Luhut juga telah menyampaikan bahwa pemerintahan Indonesia sudah menyiapkan stok obat, oksigen, hingga tempat tidur di rumah sakit yang lebih banyak dibandingkan sebelumnya.
Sehingga, kasus lonjakan yang akan benar-benar terjadi di Indonesia mampu diatur dengan sedemikian rupa dan bisa diantisipasi maksimal melalui persiapan tersebut. Melansir dari sumber CNNIndonesia, menyebutkan bahwa saat ini pemerintahan Indonesia sudah menjalin kerja sama dengan beberapa negara, diantaranya, adalah negara Singapura, China, dan Amerika Serikat. Kerja sama tersebut dilakukan semata-mata untuk menyiapkan langkah antisipasi serta mewujudkan kondisi pandemi Covid-19 yang tidak begitu mengkhawatirkan di Indonesia. Apabila lonjakan benar terjadi, maka akan Indonesia akan menerima bantuan demi bantuan dari kerja sama tersebut.