Jurnalis sekaligus juga presenter Najwa Shihab yang mengundang Menkes (Menteri Kesehatan) tepatnya Terawan Agus Putranto, dalam wawancara program Mata Najwa. Unggahan video tersebut yang mana berdurasi selama 4 menit 22 detik, Najwa yang berpendapat, bahwa tidak ada sosok yang lebih tepat bicara kepada publik, dengan memberikan penjelasan terkait situasi yang sebenarnya, serta sejauh apakah penanganan yang dilakukan oleh negara. Tak hanya itu saja, dalam unggahan video tersebut Najwa menyampaikan sejumlah pertanyaan untuk Menker Terawan. “Para kepala daerah, jajaran menteri kabinet, ketua satgas dan komite, bahkan hingga berbincang eksklusif dengan Presiden Jokowi khusu soal penganan covid dalam beberapa waktu lalu,” tulis pada keterangan video tersebut, dikutip PORTAL JEMBER pada kanal YouTube Najwa.
Dalam monolognya, Najwa juga mengungkapkan bahwa kegelisahan masyarakat yang sudah jarang melihat sosok Menkes Terawan di media sosial, semenjak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, dirinya mengatakan bahwa, “Pandemi belum kelar dan terkendali. Karenanya kami mengundang menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto,” ungkap Najwa dengan video Mata Najwa, dalam edisi “Menanti Teriawan,” pada senin (28/09/2020). Menteri Kesehatan Teriawan yang mana dinilai sangat kapabel, menjelaskan apa sajakah hal yang sudah dilakukan oleh negara dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini. “Adalah pak Terawan yang mempunyai hak dan wewenang, dengan akses anggaran serta pemberi arahan,” Ujar Najwa.
Lanjut Najwa mengatakan “Mengapa menghilang, Pak? anda minim sekali muncul di depan publik ini hanya Menteri Kesehatan Republik Indonesia atau kehadiran Menteri Kesehatan dihadapan publik memang anda rasa tidak terlalu penting?,” ujar Najwa. Tidak hanya itu saja, Najwa Shihab pun menyampaikan mengenai pertanyaan lain seputar penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Terlebih lagi, yang paling dinilai sangat menohoknya adalah pertanyaan terkait menteri kesehatan, yang ada di berbagai negara mengundurkan diri dalam masa pandemi ini. Najwa yang mengatakan bahwa “Pak Terawan, ada banyak menteri kesehatan lainnya yang mundur dalam penanganan Covid-19. Misalnya, Menteri Kesehatan New Zealand, Ceko, Polandia, Brazil, Chile, Pakistan, Israel Public Health Director nya mundur, Kanada Public Health Agencynya mundur,” ungkap Najwa.
“Pertanyaan saya, Pak, apakah penanganan kita lebih baik dari negara-negara lainnya, yang menkesnya mengundurkan itu?,” tanya Najwa Shihab. Najwa yang mengatakan, bahwa masyarakat melalui petisi serta desakan ke presiden meminta kesabaran hati Menkes terawan untuk mengundurkan dirinya. “Siap mundur, pak?” ungkap Najwa. Tentu dalam unggahan video tersebut, media sosial tepatnya Twitter, nama presenter sekaligus Jurnalistik, Mba Nana, Terawan, dan #Menkes yang masuk dalam daftar trending topik nomor satu, pada Senin (29/09/2020).
Nama “Terawan” yang diciutkan sebanyak 88.000 kali, dengan “Mba Nana” hingga 25.300 kali.
Ya, bagaimana tidak, Terawan belum pernah sama sekali dalam memenuhi undangan tersebut, padahal sudah di undang berkali-kali, untuk menghadiri acara yang dipandu, tepatnya “Mata Najwa”. Tetapi hingga saat ini pun, belum pernah sama sekali Terawan memenuhi undangan tersebut, maka Najwa pun langsung membuat suatu acara, dengan edisi yang khusus berjudul “Menanti Terawan.”
Pastinya, kehadiran Menteri Kesehatan Terawan, sangat diperlukan sekali, untuk memberikan sebuah penjelasan kepada masyarakat, terkait situasi pandemi Covid-19 yang melanda di Indonesia ini. Menurut Najwa, masyarakat berhak tahu apa yang sedang terjadi dan telah terjadi terkait pandemi Covid-19 pada saat ini. Najwa juga mengungkapkan bahwa banyak sekali titipan pertanyaan, dari masyarakat untuk Menteri Kesehatan Terawan. Namun, pertanyaan-pertanyaan tersebut, pada akhirnya tidak dijawab langsung oleh Menteri Kesehatan Terawan, tepat pada unggahan tersebut yang mana hanya didengar oleh kursi yang kosong. Dengan video beredar di media sosial, membuat warganet geger, undangan tersebut bukan tantangan, namun melainkan harapan untuk informasi dan memberikan kebijakan penanganan pandemi Covid-19 yang bisa diperoleh langsung dari pemangku kewenangan.