Infogitu.com – Hal yang tidak terduga ketika menyusui yakni mual. Menurut seorang konsultasi laktasi, mual sebenarnya bukan hal umum terjadi lho. Oleh karena itulah kalian ketahui apa penyebab mual ketika menyusui bayi. Kendati demikian, terkadang kondisi mual juga berlanjut setelah melahirkan, bahkan hingga menyusui buah hati. Penyebab mual sendiri ketika menyusui berkaitan erat dengan laktasi.
Tapi hal tersebut tidak terjadi sebanyak atau sesering mungkinnya pada masa kehamilan. Selain harus berhadapan dengan berbagai macam kesulitan. Beberapa orang juga mengeluhkan rasa mual berkelanjutan ketika sedang menyusui lho. Lantas apa sajakah penyebab terjadinya mual sedang menyusui bayi? simak berikut ulasannya!
8 Penyebab Mual Ketika Menyusui Bayi
Ya, seperti kita ketahui bahwa masa-masa menyusui memang sering sekali menjadi pelajaran untuk semua orang yang baru saja menyusui. Hanya sebagian dari ibu menyusui saja merasakan gejala seperti itu ketika memberikan ASI kepada buah hatinya. Walaupun enggak separah seperti hamil, namun tetap saja sensasi rasa mual membuat banyak ibu tidak nyaman ketika menyusui.
Kenapa Sih terkadang merasakan mual pada saat menyusui bayi? apakah ada kaitannya dengan morning sickness yang artinya kalian sedang hamil lagi? tapi jangan khawatir dhulu, tenang saja karena ada beberapa hal bisa menjadi alasan kenapa kalian merasa mual ketika menyusui. Apa saja? berikut adalah ulasan yang akan kami berikan :
- Dehidrasi
Penyebab pertama adalah dehidrasi, dehidrasi bisa mengakibatkan mual ketika sedang menyusui. Beberapa ibu menyusui menemukan kalau minum sekitar tiga gelas air sebelum menyusui bisa membantu mengurangi terjadinya mual lho. Tentunya dengan begitu kalian tidak perlu khawatir akan mual pada saat menyusui kan. - Kemungkinan hamil
Hmm, tampaknya dampak mual berikutnya ini bisa terjadi lho yakni kemungkinan besar kalian hamil lagi. Sebagian besar gejala mual ketika menyusui akan hilang pada hitungan 8 minggu. Akan tetapi, kalau sudah berbulan-bulan sejak sang buah hati lahir dan kalian kembali merasakan mual ketika sedang menyusui, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah kalian kembali hamil lagi. - Pelepasan hormon oksitosin
Penyebab mual berikutnya adalah pelepasan hormon oksitosin. Mual atau nausea ketika menyusui pada umumnya muncul ketika minggu-minggu awal setelah bayi lahir. Pelepasan hormon oksitosin selama let down ASI adalah salah satu penyebab utamanya lho. Apasih hormon oksitosin? adalah hormon sama yang berhubungan dengan pencernaan. Sering sekali mual disebabkan oleh pelepasannya hormon oksitosin. - Periode Growth Spurt bayi
Ya, selama minggu-minggu awal kehidupan bayi menyusui lebih sering dan lebih banyak. Hal itu adalah dikatakan sebagai growth spurt. Dimana hal itu akan mengakibatkan lonjakan kadar hormon oksitosin. Peningkatan hormon terjadi terus-menerus inilah kemungkinan besarnya kalian akan merasakan mual pada saat menyusui buah hati. - Kekurangan zat besi
Nah faktor mual berikutnya pada saat menyusui bayi adalah kemungkinan besar kalian akan mengalami kekurangan zat besi. Ya, beberapa orang cenderung akan kekurangan kadar zat besi pada tubuhnya. Dalam kasus lainnya, proses persalinan juga akan mengakibatkan kehilangan banyak darah dari tubuh anda lho. Nah, dengan hal itulah bisa mengakibatkan kadar zat besi yang aa di dalam tubuh terkuras, selain itu pusing dan mual. - Rendahnya kadar gula dan tekanan darah
Kalau kalian enggak makan tepat waktu selama menyusui, maka kadar gula darah kalian akan menurun lho secara drastis. Dengan hal itu bisa mengakibatkan kalian merasa mual. Tidak hanya kadar gula darah, melainkan dengan tekanan darah rendah untuk ibu menyusui. Itulah dampak penyebab mual ketika menyusuii. - Postpartum depression
Dokter menyarankan untuk penggunaan antidepresan yang aman buat mengatasi depresi ketika persalinan. Sayangnya, anti depresan sendiri mempunyai efek samping yang mengakibatkan mual dan pusing. Tidak terkecuali pada saat kalian sedang menyusui buah hati. - Membutuhkan ekstra kalori
Tubuh kalian mungkin akan membutuhkan ekstra kalori buat mempertahankan fungsi pada tingkat optimal ketika menyusui. Hal itu karena tubuh mempunyai tanggung jawab dalam memproduksi ASI. Ini berarti setiap kekurangan asupan penting bagi tubuh akan terlihat jelas di tubuh anda, bukan ASI yang diproduksi.