Sekolah dan media sosial bukan satu-satunya tempat terjadinya bullying atau penyiksaan Anda juga bisa melihat tindakan ini di jalan maupun di tempat kerja anda. menurut sebuah penelitian, bullying di tempat kerja bahkan lebih bisa membuat seseorang merasa sangat depresi melebihi tekanan dari tuntutan pekerjaan itu sendiri. lantas, apa yang harus anda lakukan jika anda pernah juga menyaksikan bullying yang terjadi di tempat kerja anda.
Apakah anda akan merekam kejadian itu dan menyebarkannya melalui media sosial? Nah, penjelasan dibawah ini setidaknya bisa membantu Anda dalam mengambil sikap pada saat anda melihat bullying di manapun dan juga kapanpun.bullying adalah perilaku kekerasan fisik maupun mental saat 1 orang atau lebih melakukan penyerangan atau mengintimidasi orang lain. Tindakan ini tidak hanya terjadi pada pelaku melakukan kekerasan secara fisik pada korbannya, seperti memukul menendang ataupun penampar.
Bullying juga bisa dilakukan tanpa melakukan kekerasan pada fisik. Misalnya dengan mengejek memanggil, mengejek seseorang dengan sebutan hina ataupun kasar, bisa juga menyebarkan gosip tentang korban ataupun memperlakukannya di depan banyak orang. banyak orang yang takut menghentikan aksi perusakan atau melaporkannya karena ada dua hal yang mempengaruhinya. Pertama, merasa takut bahwasanya akan menjadi sasaran yang berikutnya, kedua juga Anda tidak akan tahu harus berbuat apa pada saat melihat seseorang terkena bullying.
Yang Perlu Anda Lakukan Saat Menyaksikan Bullying
Sayangnya untuk di Indonesia sendiri stigma orang-orang mengenai bullying masih sangat minim dan kesadaran mereka pun masih sangat minim pada korban bullying ataupun pelaku bullying. Salah satunya yaitu, mereka akan merasa bahwasanya mereka di pojoki atau mereka juga merasa bahwa mereka akan terkena dampak malu dari sikap mereka yang melaporkan kepada pihak terkait. Padahal sebenarnya, pelaku bully punya wewenang sendiri untuk melakukan hal tersebut kepada orang lain ataupun tidak melakukan hal tersebut. yang artinya hal tersebut adalah sikap app Di mana mereka juga masih bisa menentukan pilihan mereka untuk tidak menyakiti orang lain.
- Catat setiap kejadian
Catat Setiap peristiwa periksakan yang anda saksikan pada setiap harinya. Catat apa saja yang dilakukan dan dikatakan oleh pelaku bullying kepada korbannya. Anda tidak perlu terus-menerus mengawasi hingga dicurigai oleh pelaku anda hanya perlu mencatat apa yang kebetulan Anda saksikan kalau itu. Jangan hanya mencatat ketika para pelaku ini melakukan kekerasan berupa fisik. Catat juga hal-hal yang berkaitan dengan tindakan bullying seperti mengacak-ngacak mengacak-acak tas korban membentak korban di depan umum, hingga menyebarkan fitnah tentangnya.
- Mengumpulkan barang bukti
Jika anda pernah menyaksikan bullying secara langsung di tempat kerja anda dan menemukan sesuatu yang bisa menjadi barang bukti baik berupa rekaman,, ataupun foto, Anda bisa menyimpan barang bukti tersebut sebaik mungkin. Anda tidak pernah ah tahu kapan saja akan memerlukannya nanti. buatlah folder khusus di sebuah laptop ataupun ponsel Anda untuk bisa menyimpan barang bukti tersebut. apabila barang bukti tersebut berupa benda simpan di tempat khusus untuk menyimpannya. pastikan anda menyimpannya di tempat yang aman. selain itu tidak perlu memberitahu banyak orang kalau anda sudah mengumpulkan barang bukti tersebut. yang perlu Anda tahu hanyalah korban atau pihak yang berwenang misalnya manager, atasan, HRD ataupun kepolisian yang bisa tahu mengenai kejadian dan perkara tersebut.
- Alihkanlah perhatian pelaku bullying atau korbannya
Pada saat bullying terjadi, anda tidak perlu bereaksi dengan heroik untuk menyelamatkan korban dari situasi tersebut. yang ada malah ego pelaku terluka sehingga ia akan membalas dendam dengan cara yang tidak terduga kepada anda. misalnya pada saat Anda ke dapur, anda melihat rekan kerja anda sedang dibully oleh atasannya. Anda pun cukup mengalihkan perhatian pelaku dengan cara mengajaknya mengobrol ataupun pura-pura mencari alat makan tertentu dan minta bantuan pelaku untuk bisa mencarinya juga bersama anda. Apabila pelaku tidak menggubris anda anda bisa menolong korban dengan berkata kamu dicari sama pak fajar loh. Sepertinya mau bahas proposal mu yang kemarin “. dengan seperti itu, korban pun punya alasan untuk segera meninggalkan pelaku.
- Mencari bantuan
Harus diakui, berat rasanya untuk membantu korban bullying seorang diri. Hal inilah mengapa penting untuk Anda bisa mencari dukungan dan juga bantuan dari orang-orang yang juga sudah muak melihat kejadian bullying yang dilakukan pada setiap harinya. Semakin banyak bantuan yang berhasil anda himpun,hal ini pula yang akan membantu korban Nya sehingga tidak merasa sendirian apalagi sampai dikucilkan oleh orang-orang di sekitarnya.
- Bicaralah kepada seseorang yang bisa menghentikan aksi bullying tersebut
Para korban bullying sering kali merasa takut untuk berbicara, mereka takut tidak akan ada yang membela atau merasa diabaikan jika mereka telah berbicara mengenai hal ini kepada orang lain. Kalau ini memang terjadi, Anda bisa langsung berbicara pada seseorang yang anda rasa bisa menghentikan aksi bullying ini. jika terjadi di kantor, maka anda bisa berbicara kepada HRD atau atasan yang berwenang. Jika di kampus, anda bisa berbicara kepada ketua program studi. sementara jika di lingkungan tempat tinggal Anda juga bisa melaporkan kepada ketua RT maupun RW yang ada di sekitar tempat tinggal Anda. Sebagai pihak ketiga atau shaklee, anda mempunyai polisi yang lebih baik untuk memberikan suatu penjelasan yang sangat objektif tentang perilaku negatif tersebut yang terjadi.