Serentak di tahun 2020 ini, seluruh masyarakat Indonesia menjelang Pilkada pada Rabu, 9 Desember 2020. Pesta demokrasi yang akan digelar hingga mencakup 270 daerah ini akan dilaksanakan di tengah pandemi virus Corona yang terus mengalami penambahan akan kasus aktifnya. Kegiatan ini sebenarnya telah menjadi kekhawatiran besar bagi para ahli epidemiolog, bahkan para ahli tersebut telah mengatakan bahwasanya dibutuhkan sesuatu upaya ekstra yang besar dari segala pihak yang memutuskan menyelenggarakan Pilkada, baik pihak regulator, pihak penyelenggara, dan dukungan dari masyarakat yang besar untuk menekan suatu potensi tersebut.
“Penekanan adalah pada protokol kesehatan. Sehingga, semua tetap harus menggunakan masker dan jangan lupa menjaga jarak diatur sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kerumunan yang padat,” kata Ari yang telah kami lansir langsung dari sumber Kompas.com, pada Senin, 7 Desember 2020. Menurutnya, KPU telah membuat beberapa aturan yang akan digunakan menjelang pencoblosan. Apabila aturan tersebut ditaati dengan benar, Ari telah menilai bahwasanya aturan tersebut sudah lebih dari cukup untuk mencegah kembali penyebaran virus Corona. Berikut adalah aturan yang telah dibuat oleh KPU menjelang pencoblosan:
- Setiap TPS akan dibatasi maksimal 500 pemilih.
- Setiap pemilih akan diminta hadir sesuai waktu yang telah dijadwalkan dalam sebuah model C pemberitahuan pada KWK, demi menghindari kerumunan yang padat.
- Pemilih harus tetap mengenakan masker sejak datang hingga kembali ke rumah.
- Pemilih wajib mencuci tangan sebelum maupun setelah melakukan pencoblosan.
- Tempat duduk dan tempat antrian akan diberi jarak sepanjang 1 meter.
- Setiap pemilih yang baru datang akan dicek suhu tubuhnya sebelum memasuki area TPS, dan bagi pemilih yang memiliki suhu diatas 37,3 akan diarahkan ke bilik khusus untuk mencoblos.
- Membawa alat tulis berupa pulpen sendiri untuk mengisi daftar hadir dan tanda tangan.
- Petugas harus melakukan pencoblosan dengan cepat.
- Petugas harus tetap menggunakan masker, sarung tangan, dan face shield selama pencoblosan terus dilakukan.
- Area TPS akan dilakukan desinfektan menjelang pencoblosan.
- Segala perlengkapan yang telah digunakan pada pencoblosan dan pemilihan telah selesai dengan aturan protokol kesehatan.
- Pemilih yang lanjut usia atau memiliki risiko sakit maka akan didatangi langsung oleh petugas, dan tidak diperkenankan datang ke TPS.
Selain itu, Ari telah mengatakan bahwasanya ada satu cara yang bisa digunakan dan bisa dilakukan untuk membatasi adanya interaksi terhadap pemilih yang akan diterapkan oleh penyelenggara Pilkada 2020. “Saya telah menyarankan yang datang dimulai dari yang paling dekat dahulu dengan TPS dan bergeser ke yang lebih jauh,” kata Ari.
Metode ini digunakan dengan kemungkinan terjadinya sebuah interaksi antara golongan masyarakat yang berkelompok dan juga terbatas. Sehingga, para pemilih hanya akan bertemu dengan orang-orang disekitar yang memang bertempat tinggal berdekatan dengannya. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, menurutnya pelacakan pun akan semakin mudah untuk dilakukan tanpa kendala apapun.
Keselamatan Untuk Anggota KPPS
Di sisi lainnya, Ari telah menitikberatkan pesan kepada seluruh petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara atau KPPS yang telah berugas. Sebab, pada petugas ada KPPS yang akan bertemu banyak orang menjelang Pilkada maupun setelah Pilkada dilakukan. “Terkait keselamatan untuk panitia KPPS mereka harus mampu menjaga kondisi diri agar selama proses Pilkada telah berlangsung, tidak terlalu mengalami letih ataupun stress,” ucap Ari. Berkaca dari proses Pemilu yang dilakukan di tahun 2019 lalu, rupanya petugas KPPS memiliki beban yang cukup berat dan tidaklah sedikit diantaranya yang mengalami kelelahan hingga meninggal dunia. Hal itu terjadi karena waktu bertugas yang sangat lama dan waktu istirahat yang kurang.
Jika hal yang sama terjadi di Pilkada tahun ini, Ari sangatlah khawatir bahwa kondisi para petugas dari KPPS akan terus memburuk. Oleh karena itu, ia telah menyarankan bahwa petugas KPPS bisa diambil dari masyarakat yang memiliki usia muda atau di bawah umur 50 tahun. Sehingga, akan memiliki stamina yang cukup kuat serta memiliki kondisi fisik yang relatif lebih prima. Menjelang Pilkada yang akan dilakukan esok hari, pada Rabu, 9 November 2020, Ari kembali menegaskan untuk tetap menjalani aturan dan menerapkan protokol yang telah ditetapkan. Dengan tujuan agar penyebaran virus Corona tidak terus mengalami peningkatan dan kian membuat keadaan Indonesia buruk.