Infogitu.com – Apa yang akan kalian pikirkan jika mendengar kata Bali? pasti objek wisatanya kan? ya, Bali terkenal dengan tempat wisatanya tersebut. Enggak cuma itu doang, kalian juga harus tahu tradisi unik khas Bali pada saat mengunjunginya. Sejarah mencatat bahwa Bali sendiri mempunyai dunia kecil, tapi dengan memiliki kekayaan tradisional, legenda, adat, hingga ke seni nya yang menjadi epitome istimewah. Semua itu pun tidak terlepas dari keberadaan agama Hindu di sebuah pulau dewata itu.
Jika kalian mengunjungi sebuah kota, baik pulau perlu sekali nih untuk mengetahui apa sajakah budaya, dan tradisional unik. Karena jika kalian tidak mengetahuinya, hmm sangat disayangkan lho. Nah, untuk itu, jika kalian ingin mengunjungi Pulau Dewata, Bali maka perlu sekali mengetahui terlebih dahulu apa sajakah tradisi paling unik di pulau dewata tersebut. Simak berikut dibawah ini lima tradisi unik dari Bali!
Daftar Tradisi Unik Khas Pulau Bali
Provinsi Bali, baik dikenal sebagai sebutan Pulau Dewata mempunyai keindahan alam, beserta kekayaan budayanya. Kepopuleran Bali bahkan saat ini sudah menyebar keseluruh dunia. Siapa saja yang mengunjunginya enggak cuma bisa menikmati pemandangan alamnya saja yang indah, melainkan mengetahui pertunjukan kesenian tradisi unik khas Bali i. Kehidupan warga di Bali sangat memelihara keseimbangan alamnya lho. Sedangkan pada budaya yang mencakup kesenian, hingga kebiasaan, masyarakatnya pun memperoleh banyak pengaruh dari sejarahnya tersebut.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi dari terbentuknya kesenian pulau dewata. Bali sebagai pulau yang terletak dibagian tengah Indonesia, dengan mempunyai bahasa daerah yang sama halnya khas seperti lainnya, tapi tidak mirip dengan daerah lain. Simak berikut dibawah ini beberapa tradisi unik khas dari Bali perlu kalian ketahui, sebagai berikut :
Tradisi pertama dari pulau dewata adalah Mekotek, pada awalnya tradisi ini menggunakan tongkat besi, namun supaya menghindari supaya pesertanya tidak mengalami luka-luka, maka digunakan kayu Pulet dengan sepanjang 2-3,5 meter saja, dengan kulit yang telah dikupas terlihat halus.
Prosesi baik ritual ini biasanya hanya bisa kalian temukan pada desa Munggu, yakni di sebuah kecamatan Mengwi, Badung. Tradisi unik ini digelar setiap enam bulan sekali, tepatnya pada saat perayaan Hari Raya Kuningan, 10 hari setelah Galungan. Adanya tongkat tersebut dipadukan menjadi satu formasi menjadi sebuah kerucut, dengan suara “Tek-tek” dan kayu tersebutlah dikenal sebagai Mekotek.
Berikutnya tradisi unik dari Bali adalah Pemakaman Desa Trunyan. Umumnya orang yang meninggal dunia di Bali, apalagi bagi umat Hindu tidak hanya dikubur saja, melainkan dibakar baik dikremasi secara langsung. Kalian bisa menemukan tradisi ini di sebuah Desa Trunyan.
Ketika seseorang meninggal dunia, maka jasadnya tersebut hanya diletakkan dibawah pohon Menyan, supaya jasad tersebut diletakkan diatasi tanah, dan tidak di kubur. Sebab hanya dipagari dengan bumbu supaya tidak dicari oleh binatang, baik hewan liar disitu.
Ngerebong baik pengerebongan digelar pada hari Minggu Pon dalam Wuku Medangsia. Tujuan dari Tradisi ini supaya manusia selalu menjaga keharmonisan hubungan dengan Tuhan, alam, dan juga sesamanya. Acara ini sendiri dimulai dengan tabuhan musik tradisional, penjor-penjor, hingga persembahan bunga.
Tradisi ini biasanya beberapa Mangku dan juga Bhatara mengalami kerasukan mahluk halus. Ya, mereka akan menjerit, menari dengan alunan musik, bahkan hingga menangis terkadang. Hal yang sangat mengerikannya adalah salah satu dari orang itu menebaskan pedang ke dalam tubuhnya.
Upacara Melasti di pulau Bali secara serempak digelar setiap setahun sekali yakni 3 hingga 4 hari sebelum hari raya Nyepi. Melasti dikenal sebagai mekiss baik melis menuju dalam tempat sumber air seperti laut, mata air, baik danau. Ketika Melasti semua pretima, umbul-umbul, senjata nawa sanga, hingga kober di arak pada sumber mata air seperti ke laut untuk disucikan, dengan menghanyutkan berbagai macam malaning bumi.
Yang dimaksudkan menghanyutkan adalah sebagai penderitaan manusia dengan melalui air kehidupan, hingga menyucikan diri dengan mengambil (angamet) tirta amertha, dalam memperoleh sari kehidupan. Budaya ini sendiri menjadi warisan budaya leluhur Bali terjaga dengan secara baik hingga saat ini.