infogitu.com – Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menetapkan status tanggap darurat banjir mulai hari jumat kemarin (15/1/2021). Dalam sejumlah daerah yang ada di Kalimantan Selatan juga nantinya akan dinaikan pada status dari siaga ke tanggap darurat yakni di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kota Banjarbaru. Dalam masa tanggap darurat yang berlaku selama kurang lebih tujuh hari. Kabupaten Banjar dan Tanah Laut sudah menetapkan tanggap darurat sejak tiga hari yang lalu sampai sekarang ini masih ada 200 rumah yang terendam banjir.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menuturkan bahwasanya jumlah warga yang telah terdampak di Kabupaten Tanah Laut lebih mencapai 21.990 jiwa. Jumlah warga yang kala itu terdampak sudah dihitung sejak banjir terjadi 3-15 Januari kemarin. “BPBD Kabupaten Tanah Laut juga menginformasikan akses jalan dari Pelaihari ke Banjarmasin terputus akibat banjir. Saat ini tim gabungan bergotong royong dalam melakukan penanganan bencana yang terjadi,” kata Jati yang kami lansir dari Tirto.id, Jumat (15/1).
Dua hari terakhir banjir sudah merendam ribuan rumah serta juga telah memutus sebagian akses truk pengangkut logistik ke Banjarmasin, pusat provinsi. Selama masih dalam status tanggap darurat, pemerintah daerah membuat dapur umum serta juga posko pada setiap kecamatan yang menjadi lokasi untuk pengungsian warga. Pemerintah mulai memperbaiki kerusakan yang disebabkan karena banjir. Satu jembatan di jalan nasional Trans Kalimantan yang rusak sudah bisa untuk diperbaiki setelah sehari kemudian.
Akan tetapi, hanya untuk kendaraan roda empat, sedangkan truk pengangkut logistik dan bahan bakar belum bisa digunakan untuk melintasi jembatan penghubung ibu kota provinsi dengan daerah sekitar. Banjir parah awal tahun 2021 ini di Kalimantan Selatan disebut juga sebagai kali pertama terjadi. Daerah terkena banjir pun merata serta mengenai wilayah vital seperti jalan menuju Bandara Internasional Syamsuddin Noor. Pemicu banjir sejauh ini karena curah hujan tinggi. Pada Kamis (14/1) dilaporkan hujan terjadi selama 12 jam.
Sekarang ini menurut Heliansyah, ia menyatakan bahwasanya kondisi Banjarmasin saat ini sudah dikepung oleh banjir yang ada di pemukiman warga, bahkan juga sebagian rumah warga yang ada di sana sudah terendam oleh banjir terutama untuk mereka yang tinggal di dekat sungai. “Sebab hujan tidak juga reda, ditambah air laut pasang, banjir di pemukiman warga makin tinggi,” ungkap Herliansyah yang dilansir dari Tirto.id. Ia menyebutkan baru kali inilah kondisi banjir seperti ini terjadi di Kota Banjarmasin sebab hampir seluruh wilayah terendam oleh banjir. Banjir yang melanda di Kota Banjarmasin hingga saat ini telah terjadi sejak hari Kamis (14/1) kemarin dan hampir terjadi selama 12 jam. Namun, dalam situasi yang semakin parah seperti sekarang lebih parah dari kemarin.
Menurut dia, wilayah Kelayan di Banjarmasin Selatan hampir semuanya terendam oleh bencana alam banjir. Hampir rata-rata airnya mencapai setinggi lutut orang dewasa, bahkan lebih dari itu. Ia juga menyebutkan, bahwasanya tinggi air yang ada di daerah Banjarmasin Permai telah mencapai hingga setengah meter, sampai-sampai kendaraan yang masuk tidak dapat untuk keluar lagi. “Di Kelurahan Sungai Andai, Banjarmasin Utara juga kita pantau hampir semuanya jalan-jalan terendam, termasuk juga ke luar Sungai Andai di Jalan Sultan Adam, itu air sudah setinggi lutut,” kata dia yang dilansir dari Tirto.id.
Ia menuturkan juga, oleh karena situasi mulai mengkhawatirkan tersebut, pemerintah yang ada di daerah tersebut pun telah membangun posko kesiagaan terhadap datangnya bencana banjir yang ada pada setiap kecamatan, termasuk juga saat kita semua akan membangun dapur umum. “Sudah banyak warga yang mengungsi di sana, bahkan banyak lagi yang menelpon kita untuk minta evakuasi,” kata Herliansyah Herliansyah yang telah kami lansir dari Tirto.id telah berpesan kepada masyarakat agar terus waspada karena tidak hanya hujan dan air pasang yang dihadapi, namun pada saat itu juga air kiriman dari wilayah lain yang sudah terkena banjir. Hal tersebut juga disebabkan karena daerah Kota Banjarmasin terletak paling hilir sungai Martapura.
“Kita juga terus berupaya menyiapkan langkah-langkah untuk antisipasi dan penyelamatan bagi warga yang terdampak banjir, kita harap kondisi bisa membaik,” ujar Harliansyah yang telah kami lansir dari Tirto.id. Sebab adanya bencana banjir, Status Banjarmasin Naik Jadi Tanggap Darurat Oleh karena kondisi banjir yang semakin mengkhawatirkan, pada hari ini Jumat, pada tanggal 15 Januari 2021 kemarin, Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina langsung mengumumkan status dari siaga menjadi status tanggap darurat banjir, demikian seperti yang telah kami lansir dari Tirto.id.