Pertemuan yang diikuti oleh Komnas Ham serta keluarga dari 6 laskar FPI yang tewas di dalam kejadian penembakan polisi di jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek). Hal ini Komnas Ham yang bertugas untuk mencari tahu kebenaran dari kejadian baku tembak tersebut tengah mendalami kasus dari keterangan yang diberikan dari dua pihak yakni Polisi dan Kelompok FPI. Komnas Ham yang bertugas meminta izin untuk otopsi ulang 6 laskar FPI, keluarga laskar pun menyerahkan dalam arti setuju untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya.
Politisi PKS Mardani Ali yang ikut hadir dalam pertemuan itu dengan mendampingi keluarga dari 6 laskar Fpi yang tewas tertembak itu. “Tadi disampaikan ada dokumen keluarga menyetujui jika Komnas HAM memang memerlukan pendalaman dengan melakukan autopsi ulang, tadi disampaikan persetujuan keluarga oleh pengacara,” kata Mardani Ali sebagai pendamping keluarga 6 Laskar FPI, di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin kemarin (21/12/2020). Menurut dirinya, kalau Komnas Ham membutuhkan untuk Otopsi ulang, keluarga akan memberikan penyerahan dan persetujuan karena dirinya sudah dengar dalam pertemuan pun, bahwa jenazah sudah di otopsi sebelumnya.
Adapun keluarga dari salah satu 6 laskar FPI yang tewas tertembak seperti yang dikatakan suhada kalau keluarga hanya menunggu keputusan dari pihak Komnas Ham apabila jalan otopsi jenazah memang diperlukan.”Kalau ada, nanti itu kita serahkan kepada Komnas HAM kebijakannya,” kata Suhada. Suhada mengatakan bahwa sampai saat ini Komnas Ham belum ada keputusan untuk meng otopsi ulang jenazah, walaupun nanti diputuskan semua akan menyerahkan yang terbaiknya saja gimana nanti.
Selain, Pertemuan Keluarga Menyetujui Otopsi Ulang 6 Laskar FPI, Lalu Periksa Mobil 6 Laskar
Hal ini disampaikan karena penjelasan dari pihak kepolisian atas luka tembak yang dialami oleh 6 Laskar FPI tersebut berbeda keterangan. Pihak FPI sendiri menjelaskan kalau 6 laskar FPI yang tertembak itu memiliki lebih dari 18 luka tembak sedangkan pihak Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi yang memberikan pernyataan hanya 18 luka tembak dan tidak lebih. “Secara umum ada 18 (delapan belas) luka tembak,” kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi saat dimintai konfirmasi, Jumat (18/12).
Slamet Maarif dari pihak kepolisian menyerahkan semuanya terhadap Komnas Ham dengan hasilnya, sebelumnya tujuan dari otopsi ulang 6 laskar FPI tidak hanya untuk mengecek jumlah luka tembak saja, namun akan melihat kembali adanya luka kekerasan yang dilakukan oleh kepolisian terhadap 6 laskar FPI tersebut. Sehingga Komnas Ham sudah mulai kantongi semua izin untuk memeriksa mobil 6 laskar FPI tersebut saat di TKP.
Siang kemarin Komnas Ham pergi ke Polda Metro Jaya setelah mendapatkan izin untuk periksa mobil yang ditumpangi oleh 6 Laskar FPI tersebut. “Inisiatif dari kami, kami sudah melayangkan surat kepada Kabareskrim untuk melihat langsung mobil dan petugas-petugas yang memeriksa mobilnya. Rencananya siang ini di Polda Metro Jaya,” kata Choirul Anam selaku Komisioner di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (21/12/2020).
Kepastian mereka yang sudah mendapatkan izin sebelumnya dari pihak kepolisian untuk memeriksa mobil yang ditumpangi oleh 6 laskar FPI tersebut, secara untuk memudahkan teknis pemeriksaan dalam kasus penembakan ini. “Konfirmasi (dari Kabareskrim). “Nanti siang, kami akan cek mobil sudah confirm di tempat mobil. Di Polda Metro Jaya karena memang mobilnya ada di sana kalau kita bawa mobilnya ke sini itu secara teknis menyulitkan semua pihak termasuk Komnas HAM karena keterangan yang kami dapat ada satu mobil yang harus di-towing makanya kita akan lihat di sana kita cek,” ujar Anam.
Pencocokan untuk berbagai temuan yang didapatkan nantinya dengan uji dan analisis penyesuaian atau tidaknya dari semua keterangan yang diberikan oleh kedua pihak antar fisik dan bukti. Tahapan yang dilakukan oleh Komnas Ham sebagai pencari dan pengungkap kebenaran dalam kejadian Insiden tersebut dengan mencari tahun senjata dengan cara ciber dan sebagainya. kali ini sejumlah bukti yang dimiliki oleh Komnas Ham akan di cocoki terlebih dahulu terhadap fisik yang akan memeriksa mobil yang ditumpangi 6 Laskar FPI tersebut.