Infogitu.com – Insiden kebakaran kilang minyak terjadi di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, pada Senin, 29 Maret 2021. Kilang minyak tersebut, adalah milik PT Pertamina (Persero). Besarnya kobaran api dan dentuman keras menyebabkan wilayah sekitar harus diamankan. Melansir dari sumber Kompas.com, sebanyak 912 jiwa dari lima desa yang bertempat tinggal di dekat tempat kejadian harus diungsikan ke sejumlah tempat yang aman, yakni Komplek Perum Pertamina Bumi Putra, Pendopo kantor Bupati Indramayu, dan Gedung Islamic Center Indramayu.
Terkait peristiwa tersebut, memang tidak ditemukan korban jiwa yang tewas. Hanya saja, 5 orang dilaporkan mengalami luka bakar yang serius dan sudah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, 15 orang mengalami luka ringan, dan 3 orang lainnya masih dalam pencarian. Pada awal kejadian hingga Rabu, 31 Maret 2021, aparat keamanan masih menelusuri penyebab kebakaran tersebut. Sedikit demi sedikit, terkuak lah fakta yang sebenarnya. Berikut adalah ulasan lengkapnya.
Penyebab Kebakaran Kilang Minyak Terkuak, Indonesia Mengalami Ketergantungan Impor
Fahmy Radhi, selaku Pengamat Energi dari Universitas Gadjah mada, mengatakan bahwa dampak dari insiden kebakaran besar di kilang minyak milik PT Pertamina menyebabkan ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan bakar menjadi semakin tinggi. Sehingga, mau tidak mau Indonesia harus mengalami kedaulatan energi dalam jangka panjang dan kemungkinan besar akan ketergantungan dengan hal tersebut.
Bahkan, menurut Fahmy, ada sejumlah pihak-pihak tertentu yang tidak menginginkan Indonesia memiliki kilang minyak, sehingga bisa terus melakukan impor ke negara lainnya. “Ada indikasi pemburu rente pada impor BBM yang tidak menginginkan Indonesia memiliki kilang minyak,” kata Fahmi, yang kami lansir dari sumber Kompas.com, pada Senin, 29 Maret 2021.
- Bukan Insiden Pertama Kalinya
Alasan yang dikeluarkan oleh Fahmy bukanlah tanpa dampak semata. Fahmy melihat, bahwa insiden kebakaran besar yang terjadi saat ini bukanlah kali pertamanya. Sebagai informasi sekedar, kilang minyak Pertamina di Balongan, Indramayu, sudah beroperasi sejak tahun 1994. Di tahun 2007, kilang minyak tersebut sudah menghasilkan pasokan bahan bakar minyak terbesar dan tersukses untuk DKI Jakarta. Rupanya, kilang minyak itu juga pernah terbakar dan penyebabnya yang belum bisa ditemukan sedikitpun oleh pengamat dan aparat keamanan. Beruntung, saat kejadian kebakaran tersebut tidak menyebabkan dampak yang begitu besar dan hanya melahap fasilitas pembuangan limbah saja.Fasilitas produksi sudah diamankan sejak awal, sehingga tidak mengalami kerugian yang besar. Melansir dari sumber Kompas.com, pada Senin, 4 Februari 2019, menyebutkan bahwa salah satu area Pertamina kilang di Balongan juga pernah terbakar. Namun, saat itu pihak Pertamina EP memastikan bahwa kebakaran tersebut bukan terjadi di kilang minyaknya, melainkan di wilayah kerja fasilitas Oil and Gas Transportation Pertamina EP Asset 3.
- Kapasitas Produksi Kilang Balongan
Fahmy mengatakan, bahwasanya kilang Balongan disebut-sebut sudah mampu memproduksi avtur, yakni bahan bakar untuk penerbangan. Ia menuturkan, setelah ada informasi tersebut, indikasi terhadap pihak-pihak tertentu tentu saja tidak mengingikan Indonesia memiliki kilang minyak dan harus dibuktikan langsung oleh Pertamina. “Ada saja halangan dan permasalahan yang muncul setiap Pertamina mampu untuk mengembangkan bahan bakar minyak di kilang minyak,” jelasnya.“Momentum yang tepat untuk Ahok, dimana beliau sudah mendapatkan penugasan dari Presiden Jokowi untuk memberantas mafia migas demi membuktikan bahwa kebakaran tersebut disebabkan oleh ulah mafia migas yang disuruh dari perusahaan bahan bakar besar di negara lain,” sambungnya.
- Pengamanan Kilang Minyak Berlapis Modern
Terkait penyebab kebakaran yang disebut-sebut berkaitan karena cuaca yang buruk hingga disambar petir, Fahmy menyebut bahwa kilang minyak modern seharusnya memiliki pengamanan yang berlapis, sehingga tidak mudah menyebabkan kebakaran apabila disambar oleh petir. Untuk itu, ia meminta agar pertamina mampu menerapkan keamanan standar internasional demi pengalaman kilang dan harus diaudit secara regular.Seperti yang sudah diketahui, bahwa kilang minyak yang terletak di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, adalah kilang keenam dari ketujuh kilang milik Direktorat Pengolahan Pertamina. Kegiatan utama dari kilang tersebut, adalah mengolah minyak mentah menjadi produk bahan bakar minyak, non BBM, dan petrokimia. Namun karena terjadi peristiwa kebakaran kilang minyak, mau tidak mau produksi pengolahan minyak mentah harus dihentikan.