Infogitu.com – Sejak kehadiran kasus baru Covid-19, banyak negara kewalahan mengatasi wabah itu, termasuk Indonesia. Baru-baru ini, kembali dihebohkan atas penemuan sebuah kasus baru yang terjadi di Selandia Baru. Hal tersebut juga telah di konfirmasikan secara langsung oleh perdana Menteri terkait. Jacinda Ardern, selaku Perdana Menteri Selandia Baru, pada Minggu, 14 Februari 2021, mengumumkan bahwa negara itu sedang memberlakukan lockdown, atau penguncian, dalam kurun waktu tiga hari. Kota-kota besar sudah memberlakukan kebijakan itu setelah Jacinda Ardern mengumumkan secara resmi.
Kebijakan ini dengan sengaja diberlakukan karena hadirnya kasus baru dari wabah Covid-19 yang kian mengkhawatirkan. Melansir dari sumber Reuters, pada Minggu, 14 Februari 2021, pembatasan level 3 sudah diberlakukan untuk seluruh warga tanpa terkecuali dan diharuskan untuk tinggal dirumah, kecuali terdapat kebutuhan penting seperti berbelanja ataupun pekerjaan esensial. Pendekatan ini sebelumnya sudah dilakukan dan dijadikan kebijakan utama oleh Ardern dalam kurun waktu satu tahun terakhir untuk memutuskan rantai penyebaran virus Covid-19 yang kian mengkhawatirkan.
“Kami telah membasmi habis virus sebelumnya, dan kami akan melakukan hal yang sama di kedua kalinya,” kata Ardern dalam sebuah acara konferensi pers di Ibu Kota Wellington. Kini, Negara Selandia Baru telah bersiap memberlakukan vaksinasi kedua kalinya berjenis Pfizer untuk seluruh warga negaranya. Dilansir dari sumber Kompas.com, program vaksinasi itu dilakukan pada 20 Februari 2021. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa sebelumnya negara ini sudah terbebas dari wabah Covid-19 selama dua bulan sebelum akhirnya muncul kembali varian virus baru Covid-19 yang menyebar dengan begitu cepat dan mengkhawatirkan.
Kasus Baru Covid-19 Ditemukan, Pembatasan Diberlakukan
Kebijakan lockdown telah dinaikkan ke level 3, hingga Rabu 17 Februari 2021. Kebijakan ini dilakukan dengan menutup segala tempat umum serta melarang adanya kegiatan di luar rumah yang memicu perkumpulan banyak orang, kecuali acara pernikahan dan pemakaman dengan batas maksimal 10 orang. Sekolah di Selandia Baru akan tetap dibuka untuk anak-anak dari para pekerja bidang esensial, namun lainnya tetap diminta untuk melakukan program mengajar-belajar dirumah. Kasus awal ini terdeteksi dari sepasang suami isteri serta anak perempuannya yang bertempat tinggal di Auckland, pada Minggu, 14 Februari 2021.
Ardern menuturkan, bahwa Otoritas Kesehatan Negara Selandia Baru sudah menelusuri secara langsung atas kasus baru ini. Sebagaimana yang telah diketahui, bahwa beberapa negara sedang mengalami varian baru virus Covid-19 yang menyebar dengan begitu cepat di tengah pandemi yang belum terselesaikan dengan sempurna. Kehadiran virus baru ini hanya menjadi bencana kedua yang harus segera ditangani dengan cepat sebelum menyebabkan gelombang wabah kembali.
Kini, Otoritas Kesehatan Selandia Baru sedang menyelidiki penyebab hadirnya kasus baru virus Covid-19 ini yang dialami oleh sepasang suami istri dan anak perempuan.
“Untuk kurun waktu tiga hari, seharusnya cukup bagi kita untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut, dan kami akan melakukan pengujian dengan skala besar, serta menentukan apakah telah terjadi penularan dari suatu komunitas hingga menyebar ke publik,” jelas Ardern. Ia juga meminta agar warga tetap tenang dan tidak menimbun makanan, seperti yang pernah dialami sejak awal kehadiran pandemi Covid-19 disebabkan oleh kepanikan begitu besar. Sebab, layanan-layanan penting di Selandia Baru, akan tetap dibuka.
Layanan penting yang dimaksud, adalah apotek, supermarket, dan pom bensin. Meskipun demikian, terlihat jelas bahwa supermarket besar di Kota Auckland mencapai antrian begitu panjang. Bahkan, gambar yang sedang beredar di media sosial juga menunjukkan kosongnya rak bahan makanan di berbagai supermarket setelah warga berbondong-bondong membeli karena kepanikan. Sementara itu, maskapai penerbangan tempat wanita bekerja juga telah menginformasikan bahwa salah satu pegawainya terjangkit virus Corona.
Saat ini, pemerintahan Selandia Baru telah meningkatkan status peringatan untuk seluruh warga negaranya ke level 2. Artinya, semua pertemuan di luar rumah akan dibatasi dengan maksimum 100 orang. Kebijakan ini diberlakukan untuk seluruh pengunjung restoran maupun kafe. Sehingga, kebijakan lockdown yang diberlakukan oleh pemerintahan bisa terjalankan dengan maksimal dengan tujuan memberantas penyebaran kasus baru Covid-19 yang mengkhawatirkan.