Bukan hanya manusia saja, ternyata juga hewan ini pernah untuk pergi ke luar angkasa. Bahkan juga penerbangan hewan ke luar negeri ini adalah yang pertama terjadi di tahun 1947 yang lalu yakni tepatnya sekitar 73 tahun silam. Jenis hewan yang pernah ke luar angkasa. Jenisnya pun sangat beragam mulai dari serangga, amfibi, pertama, sampai hewan air,, seluruhnya pernah memperoleh sebuah kesempatan untuk bisa terlibat dalam sebuah sebuah misi untuk pergi ke luar angkasa.
Daftar Hewan Yang Pernah Ke Luar Angkasa
Hewan yang pertama yang memang pernah merasakan pernah ke luar angkasa yakni adalah lalat buah. Serangga ini juga terbang ke antariksa pada tahun 1947, yang mana hanya ada dua tahun saja setelah berakhirnya Perang Dunia Ke-2. Pada saat itu juga ilmuan dari negara Amerika Serikat oun ingin menguji bagaimana dampak dari radiasi kosmik terhadap tubuh manusia. Maka dari itulah, ilmuwan juga akan mengirimkan lalat buah karena genetika serangan ini juga hampir mirip sekali dengan manusia.
Lalat buah ini menang bisa terbang dengan misil balistik V-2 bekas kepemilikan Nazi Jerman. Dengan menggunakan kapsul tersebutlah, lalat buah ini akan diterbangkan hingga pada ketinggian 109 kilometer. Dalam sebuah sejarah yang tercatat pun lalat buah ini bisa menjadi salah satu hewan yang berhasil untuk terbang ke luar angkasa daripada hewan yang lainnya.
Sebanyak kurang lebih hingga 32 ekor monyet pun pernah terlibat dalam sebuah misi untuk ke luar angkasa. Bahkan beberapa monyet tersebut juga terdiri dari berbagai spesies yang memang berbeda-beda. Sebenarnya, pada monyet pertama yang akan diterbangkan ke luar angkasa ini adalah monyet yang bernama Albert I. Akan tetapi sayangnya, Albert I harus tewas di dalam kapsul luar angkasanya pada beberapa saat sebelum mereka terbang karena kehabisan napas.
Dua tahun setelah kejadian tersebut yakni sekitar tahun 1949, seekor monyet yang bernama Albert II berhasil untuk terbang ke luar angkasa. Ia juga berhasil untuk bisa terbang sampai pada ketinggian 134 kilometer sebelum pada akhir juga berakhir tragis karena adanya kegagalan pada sistem parasut yang digunakannya. Monyet yang bernama Enos pun berhasil melangsungkan penerbangannya untuk menjadi penumpang kapsul roket Mercury-Atlas 5.
Hewan yang satu ini juga telah menjadi sosok yang berjasa dalam sains, tikus pun juga sering sekali untuk menjadi hewan yang digunakan sebagai salah satu objek pada penelitian karena keunggulannya biologis yang telah dimilikinya. Tikus yang pertama kali terbang ke Luar Angkasa ini pun berhasil mencapai pada ketinggian 137 kilometer. Akan tetapi sayangnya, pada tikus tersebut juga harus mati dengan kegagalan sistem parasut yang ada di roket.
Beberapa ekor anjing yang pernah berhasil untuk bisa terbang ke antariksa dengan menggunakan roket ini pun menjadi sorotan saat itu. Akan tetapi ada satu ekor anjing yang paling terkenal sebagai ‘ seekor astronaut’. Anjing tersebut bernama Laika dan juga diterbangkan oleh Uni Soviet pada tahun 1957 silam. Laika ini sendiri dikenal sebagai hewan yang pertama kali pernah mengorbit planet bumi. AKan tetapi hewan tersebut juga tidak pernah lagi kembali ke permukaan bumi. Ia juga tewas dalam lima jam setelah peluncuran karena temperatur kapsul yang terlalu tinggi saat itu.
Dua ekor kura-kura ini juga diterbangkan oleh Uni Soviet ke luar angkasa pada tahun 1968. Yang mana keduanya ini berhasil untuk mengitari bulan dan juga berada tepat di luar angkasa selama kurang lebih hingga enam hari sebelum kembali ke bumi. Saat tengah mendarat kembali ke bumi, maka roket yang ditumpangi oleh kura-kura tersebut juga mengalami gangguan navigasi. Kapsul itu juga meleset dan jatuh di Samudra Hindia. Namun untungnya, dua kura-kura itu ditemukan akan selamat meskipun sudah kehilangan massa tubuh hingga 10%.
Pada tahun 1970 yang lalu, ada dua ekor katak yang berjenis bullfrog yang diterbangkan oleh NASA, untuk meneliti bagaimana sistem mekanisme sesuai dengan keseimbangan tubuh pada katak yang juga terletak pada telinga yang ada di bagian dalam hewan amfibi tersebut. Nasa juga mengirimkan dua ekor katak untuk mengetahui bagaimana perjalanan ke luar angkasa ini terhadap bagaimana mekanisme keseimbangan pada telinga yang juga dimiliki oleh kebanyakan manusia. yang hasilnya, ilmuwan juga akan menemukan bahwasanya mekanisme tersebut kembali menjadi normal setelah enam hari berturut-turut ke luar angkasa.
Dua ekor laba-laba juga pernah diajak untuk terbang ke antariksa pada tahun 1973 yang lalu. Seorang peneliti ingin mengetahui apakah laba-laba bisa tetap membuat jaring dalam sebuah kondisi yang memang minim untuk gravitasinya. Ternyata laba-laba juga bisa membuat jaring di luar angkasa. Berikut ini adalah perbedaannya, bagaimana jaring laba-laba yang dibuat di antariksa menjadi lebih halus sebagai salah satu dampak untuk perubahan gerakan motorik dari laba-laba yang ada di kondisi minim dari gravitasi.