Belum lama ini berbeda kabar Shireen Sungkar Idap Kista lagi, sebelumnya istri dari Teuku Wisnu ini pernah mengidap kista saat dirinya setelah melahirkan anak pertama. Hal ini diceritakan olehnya melalui tayangan di YouTube miliknya, ia juga mengaku pernah melakukan operasi untuk pengangkatan kista tersebut, namun tak disangka ternyata kisatanya muncul kembali. Wanita berusia 28 tahun ini mengaku pernah memiliki kista sebesar 12 cm setelah melahirkan anak pertamanya, Adam. “Kalau aku mau cek, jadi sebenarnya sudah beberapa tahun belakangan ini kista, terus Alhamdulillah melahirkan, tapi abis melahirkan tumbuh lagi” ungkap Shireen dalam video di akun YouTubenya.
Shireen juga mengungkapkan kalau dirinya pernah memiliki kista 12 cm yang sudah dioperasi namun tetap tumbuh kembali setelah di operasi, Shireen mengaku kalau perutnya terasa tidak nyaman setelah melahirkan anak ketiganya, Cut Shafiyyah Mecca Alfatih, merasa ada yang berbeda kemudian Shireen memeriksakan kandungannya ke dokter. Mengetahui dirinya pergi ke dokter kandungan membuat netizen berpikir kalau dirinya hamil lagi, namun ternyata dugaan netizen salah. “Setelah aku melahirkan anak yang ketiga, Shafiya aku mulai ngerasa gak nyaman perutnya. Biasanya kalau kista terasa saat haid, kalau dipegang mulai sakit sakit pinggang” ungkap Shireen Sungkar “Ini pinggangnya nggak sakit, Cuma perut udah gak nyaman, akhirnya aku cek ke dokter” lanjutnya.
Setelah melakukan pemeriksaan, ternyata dokter menemukan kista di Rahim Shireen, dokter mencurigai ada kista berukuran 5 hingga 6 cm di Rahimnya. “Benar ternyata ada kista lagi tapi bukan dermoid dan dia ukurannya 5 sampai 6 cm, karena aku udah ngerasa ga nyaman dan terakhir periksa juga udah lama, jadi aku kontrol lagi” ungkapnya, berdasarkan hasilnya Shireen disarankan untuk melakukan evaluasi lanjutan paling cepat 3 bulan. Dokter akan terus melihat perkembangan kista yang ada di rahim Shireen. Shireen Sungkar idap kista memang bukan pertama kalinya, setelah melahirkan anak pertamanya, Shireen mengaku memiliki kista yang sudah sangat besar dan harus segera menjalankan operasi.
Shireen didiagnosa mengidap kista dermoid, jadi saat operasi ditemukan gigi dan rambut di kista tersebut, operasi yang dijalankan Shireen berhasil tanpa harus mengorbankan ovarium miliknya. Dua bulan setelah operasi Shireen hamil anak kedua. “dua bulan setelah operasi hamil Hawwa, jadi ya udah terserah Allah aja sih. Ini kan ikhtiar aku kalau dokter bilang harus diangkat ya aku angkat kistanya, tapi untuk indung telurnya gak kenapa kenapa” cerita Shireen, “terus maaf nih ya, kalau berhubungan sakit, terus juga kalau dipegang tuh mulai sakit pinggang. Dulu aku tuh kirain kista yang besar dikiranya sakit pinggang, dikira tuh abis dari luar negeri gendong Adam gak bawa baby sitter sakit banget, ternyata itu kista. Karena kistanya udah besar jadinya semakin sakit” lanjutnya.
Kista dermoid ini memang bisa terjadi di Rahim wanita, dan kondisi ini biasanya berkembang pada wanita selama masa reproduksinya. Umumnya menghilangkan kista dermoid bukan prosedur darurat, tapi kalau kista tersebut pecah, meradang dan menyebabkan nyeri, maka harus segera di tangani oleh dokter. Penanganan kista ini tergantung dari tingkat keparahan dan gejala yang dirasakan, penyebab kista dermoid sendiri akibat susunan kulit yang tidak tumbuh normal pada masa perkembangan janin. Struktur kulit yang berisi akar rambut, kelenjar keringat dan kelenjar minyak seharusnya berada di lapisan luar kulit.
Namun bagi penderita kista dermoid , struktur tersebut justru akan membentuk kista di dalam kulit, kelenjar dan jaringan di dalam kista tersebut akan terus mengeluarkan cairan, hal inilah yang menyebabkan kista dermoid bisa tumbuh dan membesar. Untuk penangannya harus membutuhkan bantuan dokter, tidak dianjurkan untuk penanganan sendiri karena berisiko tinggi menyebabkan infeksi, pendarahan, atau kista akan tumbuh kembali. Kista harus ditangani dengan cara dioperasi, metode operasi yang digunakan tergantung dimana letak tumbuhnya kista, pada kista di kulit dokter akan melakukan operasi kecil dengan obat bius.