Infogitu.com – Sebuah unggahan video tentang tips memasak nasi yang baik dan benar serta mengeluarkan harum memenuhi indera penciuman langsung menjadi berita viral di media sosial Twitter, pada Senin, 15 Maret 2021. Dalam video tersebut, dijelaskan eksperimen aneh yang mengharuskan bubuk agar-agar untuk dicampurkan ke nasi yang hendak dimasak. Dengan cara memasak yang tidak biasa itu, diperkirakan nasi yang matang akan menjadi lebih harum dan akan mengunggah selera anda. Bukan hanya itu saja, nasi juga akan menjadi lebih padat dan tidak terlalu kering.
Akun Twitter yang mengunggah viralnya eksperimen sekaligus cara masak nasi yang aneh itu, adalah @txtdrkuliner yang ia dapat dari media sosial TikTok @jktfoodhunting. Hingga Selasa siang, twit tersebut telah memperoleh jumlah like hingga 23.600 kali dan jumlah retweet sampai 4.500 kali. “Pantes nasi hokben baunya harum bgttt” caption yang diberikan terhadap unggahan eksperimen memasak nasi itu. Melihat agar-agar adalah golongan makanan manis, bagaimana kah penjelasan ahli gizi terhadap video unggahan itu? Mari simak terus artikel yang satu ini sampai selesai!
Eksperimen Aneh Memasak Nasi Viral, Ahli Gizi Angkat Bicara
dr Tan Shot Yen, selaku dokter sekaligus ahli gizi komunitas, menjelaskan bahwa pada dasarnya menggunakan bubuk agar-agar untuk menciptakan aroma yang lebih wangi pada nasi bisa dilakukan. Hal itu memang selalu digunakan oleh banyak restoran fast food untuk mengharumkan nasi menjadi lebih mengunggah selera dan padat. Dia menjelaskan, bahwa sebenarnya nasi yang hendak dimasak sudah biasa dicampur dengan bahan-bahan lainnya.
“Masalahnya kan bukan boleh atau tidak. Boleh-boleh saja, karena kan sejak dulu nasi bisa dicampur dengan bahan yang macam-macam. Ditambah santan langsung jadi nasi uduk atau nasi liwet. Ditambah rempah jadinya nanti nasi kebuli,” katanya, yang kami lansir dari sumber Kompas.com, pada Selasa, 16 Maret 2021. Dengan menambahkan bubuk agar-agar ke nasi yang hendak dimasak, maka dianggap bahwa cara masak itu bisa menambah kandungan serat.
Walaupun begitu, menurut Tan dengan menambahkan kandungan serat pada nasi yang dicampur agar-agar tidaklah sepenuhnya benar. “Agar-agar kan Cuma sebatas serat larut saja. Tidak Ada serat tidak larutnya,” kata Tan. Dia menjelaskan, bahwa agar-agar berupa bubuk dalam kemasan, adalah produk ultra proses dan hanya serat larut saja. Sehingga, kandungan serat itu sendiri tidak bisa menggantikan sumber gizi dan sumber alam yang dibutuhkan oleh tubuh.
Risiko Diabetes
Tan justru lebih menyoroti terhadap kandungan gizi pada nasi putih yang dicampur dengan agar-agar tersebut. “Ada masalah dengan nasi putih. Ada sebuah studi yang menyebutkan kalau nasi putih 3 kali sehari dengan risiko diabetes,” tuturnya.
Menurut studi yang dimaksud oleh Tan, dengan mengkonsumsi nasi putih yang tinggi, maka kandungan nasi putih itu akan dikaitkan dengan risiko penyakit diabetes yang meningkat hingga 20 persen lebih tinggi dibandingkan mengkonsumsi beras yang rendah akan kandungan gula nya. Namun, perkiraan risiko diabetes akan berbeda, tergantung wilayahnya. Untuk mengkonsumsi nasi di Kawasan Asia Selatan, studi menyebutkan bahwasanya di negara itu mengalami tingkatan tinggi hingga 65 persen.
Makanan Sehat
Disinggung mengenai makanan yang sehat dan dibutuhkan oleh tubuh, dalam satu porsi makanan perlu adanya makanan sehat yang mampu menyehatkan tubuh atau diperlukan oleh tubuh. Seperti makanan pokok, sayuran, lauk-pauk, dan buah-buahan. Selain itu, agar tubuh semakin bugar dan bisa terhindar oleh penyakit, disarankan juga untuk minum air putih sebanyak delapan gelas per harinya, atau setara dengan 2 liter.
Bukan hanya itu saja, manusia juga disarankan untuk melakukan aktivitas fisik selama 30 menit per hari dan mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan. “Pangan sehat itu sifatnya komprehensif. Buat tubuh sehat juga nggak bisa dengan makan-makanan sehat saja, ada usaha lain yang harus dilakukan setiap hari,” jelasnya. Tidak lupa, Tan juga menjelaskan bahwa gizi yang seimbang tidaklah fokus pada makanan yang mengandung serat saja, melainkan berbagai protein dan gizi penting harus diutamakan. Meskipun di sisi lain kebanyakan orang Indonesia lebih memilih untuk mengkonsumsi makanan yang rendah serat.
“Orang Indonesia lebih sering makan makanan yang rendah serat. Ini yang harusnya dihindari,” kata Tan. Tan menjelaskan, bahwa orang dewasa membutuhkan kandungan serat sebanyak 28-34 per harinya. Kembali ditanya mengenai cara memasak aneh itu, Tan menjelaskan bahwasanya jangan terlalu sering untuk menerapkan caranya. Hal ini karena kandungan gula pada nasi akan semakin tinggi, sehingga eksperimen aneh mencampurkan agar-agar pada nasi itu akan menjadi dampak buruk untuk kesehatan tubuh.
Discussion about this post