Nama Silvany Austin Pasaribu seorang diplomat muda Indonesia mendadak menjadi terkenal di jagat maya setelah pernyataannya dalam forum Sidang Umum PBB viral. Dengan tegas, Silvany juga memberikan sebuah pernyataannya dalam forum tersebut dengan pernyataan yang juga menohok kepada perwakilan Vanuatu pada forum tersebut karena dianggap telah ikut campur urusan dalam negeri Indonesia terkait Papua. Sementara itu juga, penyidik Bareskrim Polri telah melimpahkan berkas perkara, tersangka dan juga barang bukti dalam sebuah kasus surat jalan palsu atas Djoko Tjandra ke kejaksaan Negeri Jakarta Timur, Senin (28/09/2020). Akan tetapi, ada juga yang menarik dalam proses pelimpahan tersebut
Sosok diplomat muda Indonesia yang skakmat perwakilan Vanuatu
Pernyataan menohok itu disampaikan Silvany pada Sabtu (26/9/2020) yang lalu. Ia menegaskan, Vanuatu bukanlah perwakilan warga Papua saat menyampaikan hak jawab atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang telah dilontarkan Vanuatu terhadap Indonesia. “Anda bukanlah representasikan dari orang Papua, dan berhentilah berfantasi untuk bisa menjadi salah satunya.” Kata Silvany dalam sidang tersebut. Silvany merupakan Sekretaris kedua Fungsi Ekonomi I Perutusan Tetap RI untuk PBB yang ada di New York, Amerika Serikat. Ia adalah salah satu seorang diplomat muda Indonesia yang bertugas di markas PBB.
Ia lantas berkarier di Kementerian Luar Negeri ( Kemenlu) dan juga akan mendapatkan gelar S2 setelah berkuliah menjadi seorang magister di Universitas Sydney, Australia. Silvany juga pernah bertugas sebagai Atase Kedutaan RI di inggris sebelum bertugas di Kantor Perwakilan tetap RI untuk PBB pada New York. Saat Indonesia Menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada 2018, Silvany masih tergolong pegawai baru Kemenlu. Walaupun seperti itu, ia juga sudah terjun menjadi liaison officer (LO) dalam suatu acara tersebut. Publik, khususnya pada media sosial, banyak yang juga memuji kepiawaiannya Silvany tersebut, pada salah satu akun Twitter @Lundayee.
Brigjen Prasetijo kenapa seragam Polri saat kasusnya dilimpahkan
Ada tiga berkas tersangka yang telah dilimpahkan, yakni pengacara Djoko Tjandra, Anita Dewi Kolopaking, eks Kepala Biro Koordinasi dan dan pengawasan PPNS Bareskrim Polri brigjen (Pol) Prasetijo Utomo, dan juga Djoko Tjandra. Ketiganya keluar dari kamar tahanan di rutan Salemba cabang Bareskrim Polri sekitar pukul 11.48 WIB. Akan tetapi hanya Djoko Tjandra dan Anita Kolopaking yang terlihat mengenakan rompi tahanan yang berwarna orange. Sementara, Prasetijo tampak mengenakan seragam kepolisiannya saat keluar dari rutan. ketiganya juga terlihat tidak diborgol. Mereka juga kram membungkam sembari berjalan menuju keluar mobil yang akan keluar untuk membawanya ke Kejari Jaktim.
Wakil presiden RI M. Jusuf Kalla menyampaikan, Indonesia tidak akan tinggal diam begitu saja bila negara kepulauan Vanuatu mengusik teritori Indonesia. “ Sudah terlalu lama Indonesia memilih untuk bisa membangun hubungan persahabatan dengan Vanuatu, termasuk dalam menunjukan solidaritas dan simpati selama masa-masa pandemi seperti sekarang ini”. kata Wapres Kalla pada sesi debat umum Sidang Majelis Umum ke-73 PBB di Markas Besar PBB New York, Kamis (28/09/2019 yang lalu waktu setempat. Akan tetapi, saat tindakan bermusuhan terus akan berlanjut, kata Wakil Presiden Kalla, Indonesia tidak akan tinggal diam saja. Indonesia tidak akan pernah membiarkan negara manapun merusak integritas teritorialnya.
Untuk menciptakan masyarakat yang damai, berkeadilan, dan berkelanjutan, menurut Kalla, semua negara harus menghormati bagaimana hukum dan prinsip-prinsip Internasional PBB, termasuk juga menghormati kedaulatan dan juga Integritas teritorial. Dalam hubungan ini, INdonesia ini sangat menyesalkan upaya Vanuatu untuk bisa mendukung ataupun bahkan yang juga terburuk menjadi bagian dari gerakan separatis yang ada di Papua. “ Tindakan permusuhan ini tidak akan mempunyai tempat pada sebuah sistem PBB. Yang mana pada suatu tindakan yang memang jelas akan melanggar prinsip-prinsip PBB. Ujar Wapres”.
Ia juga menekankan bahwa “ Indonesia tidak akan membiarkan negara manapun merusak integritas teritorial NKRI”. Seperti pada negara yang berdaulat yang lainnya, INdoneisa akan dengan teguh membela integritas teritorialnya. “Saya ulangi akan dnegan teguh membela integritas teritorialnya” Kata Wapres RI. Pada penjelasannya kepada para wartawan usai berpidato, Wapres mengatakan bahwasanya Vanuatu sering sekali untuk menyampaikan isu-isu yang juga tidak benar mengenai pelanggaran HAM. Begitu juga, lanjut dia, terkait dengan mempertanyakan keabsahan penggabungan Papua ke Indonesia. Padahal, penggabungan Papua melalui jajak pendapat rakyat papua yang merupakan resolusi oleh PBB. “Tidak pada tempatnya Vanuatu sebagai salah seorang anggota PBB mempertanyakan resolusi tersebut” Kata Jusuf Kalla.
Ia juga melanjutkan, “ Masuknya Papua itu ‘kan resolusi PBB, bukan keputusan Indonesia saja. Kita tegas bahwa sekali lagi berbuat itu, tentunya kita akan juga mempunyai satu cara untuk bisa melawan hal itu.