Infogitu.com – Suku Baduy, menjadi salah satu suku populer di Indonesia. Budaya suku Baduy menjadi daya tarik tersendiri terhadap dunia luar, yang ingin menelusuri lebih lanjut tentang keunikan di suku tersebut. Suku Baduy, atau yang sering disebut juga dengan Urang Kanekes, merupakan sebuah kelompok masyarakat adat asli Sunda. Suku Baduy menempati Gunung Kendeng, Provinsi Banten, sebagai tempat tinggal mereka selama bertahun-tahun. Mungkin sudah banyak yang tahu bahwa suku Baduy terdiri dari dua kelompok, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar.
Ada perbedaan signifikan diantara keduanya, baik itu dari sisi pemahaman maupun sisi kebiasaan atau sebuah budaya. Salah satu fakta terkenal soal Baduy Dalam, adalah mereka sangat menghindari teknologi luar yang masuk di kehidupan sehari-hari. Bisa dikatakan kalau Baduy Dalam sangat pantang terhadap teknologi dan juga dunia luar. Sedangkan Baduy Luar, lebih mudah memanfaatkan kehadiran teknologi untuk mempermudah kehidupan mereka. Bahkan, suku Baduy Luar akan lebih ramah terhadap masyarakat asing yang mencoba melakukan rekreasi atau sekedar berinteraksi.
Sama hal nya dengan suku-suku lain di Indonesia, tentu saja suku Baduy memiliki keunikan terhadap budaya yang mereka lakukan setiap harinya. Suku Baduy, memiliki sebuah tradisi Kawalu yang lebih sering disebut juga dengan penyucian diri. Tradisi tersebut akan dilakukan oleh suku Baduy Dalam maupun Baduy Luar. Jangan kemana-mana, karena pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan kepada anda seputar budaya unik yang dilakukan oleh suku Baduy. Lantas, apa saja budaya unik yang dilakukannya sepanjang waktu? Mari simak terus artikel yang satu ini sampai selesai!
Budaya Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar yang Wajib Anda Tahu!
Tradisi Kawalu yang dilakukan oleh suku Baduy akan di laksanakan pada hari-hari tertentu. Tradisi penyucian diri tersebut akan dilakukan selama tiga bulan penuh sesuai penanggalan masyarakat Baduy sudah di jatuhkan. Melansir dari sumber Merdeka.com, tanggalan penyucian diri bertepatan pada bulan Kasa, Karo, dan juga Katiga. Tradisi penyucian diri dilakukan dengan tujuan memohon keberkahan hidup, keselamatan semesta, dan juga menambah rasa syukur. Selain Tradisi Kawalu, ternyata ada banyak lagi budaya unik yang dilakukan oleh suku Baduy. Penasaran tentang budaya unik lainnya? Dibawah ini adalah ulasan lengkap untuk anda:
- Memiliki Seorang Tokoh
Budaya unik di urutan pertama yang harus anda ketahui tentang suku Baduy, adalah memiliki seorang tokoh yang dinamakan dengan Pu’un. Rasanya, sudah menjadi hal yang biasa apabila suatu masyarakat memiliki tokoh yang bertujuan menjadi panutan banyak orang, begitu pun dengan suku Baduy. Pu’un, bukan lah sembarang tokoh, melainkan tokoh yang memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan orang-orang Baduy lainnya. Biasanya, Pu’un juga lah yang harus menentukan masa tanam dan masa panen untuk keberlangsungan hidup suku nya. Tidak berhenti di situ saja, menerapkan hukum adat Pu’un juga wajib sekali mengobati masyarakatnya yang ditimpa suatu penyakit. Seluruh masyarakat Baduy sangat menghormati Pu’un dan sosok nya sangat dipuja-puja. - Peralatan Mandi Alami
Tidak hanya memiliki seorang tokoh saja, budaya unik lainnya yang harus anda ketahui tentang Baduy, adalah peralatan mandi yang masih alami dan tidak diproduksi oleh pabrikan luar. Suku Baduy, lebih memilih menggunakan berbagai macam peralatan di kesehariannya menggunakan bahan alami. Mereka percaya, bahwa menggunakan peralatan yang berbahan kimia akan merusak alam dan bisa menyebabkan racun untuk tubuh. Masyarakat Baduy juga tidak menggunakan sabun, pasta gigi, ataupun shampoo, melainkan mereka akan menggunakan serabut kelapa yang dipercaya akan membersihkan seluruh tubuh tanpa ada yang terlewat sedikitpun. - Dilarang Berkunjung
Selama tradisi Kawalu sedang diberlangsungkan, biasanya seluruh masyarakat suku Baduy sangat dilarang mengadakan kunjungan selama 3 bulan lamanya. Tradisi penyucian diri ini dengan sengaja menghindari orang luar, agar mereka bisa fokus mengucapkan doa-doa kepada Tuhan dan memohon kesejahteraan. Ketika tradisi Kawalu masih berlangsung dan belum selesai, biasanya pengunjung akan di usir dan tidak diperkenankan menginjak kaki sedikitpun di tanah mereka. Pengunjung hanya bisa melakukan kunjungan di Baduy Luar, tetapi tidak diperkenankan untuk menginap. Budaya suku Baduy ini pun sudah menjadi persyaratan utama untuk wisatawan luar yang ingin berkunjung.
Discussion about this post