infogitu.com – Sejak akhir pekan lalu, China telah melaksanakan sebuah latihan militer yang berfokus pada serangan ke Taiwan. Deteksi Taiwan dari setidaknya 70 pesawat dan 11 kapal China di sekitar wilayah mereka menunjukkan bahwa China simulasi serang Taiwan adalah hal yang serius. Sebanyak 11 kapal dan 70 pesawat milik Kementerian Pertahanan Taiwan melintas di sekitar wilayah mereka selama dua hari, berakhir pada Minggu (9 April). Pada Sabtu, 45 pesawat dari China berhasil melewati garis medan yang membatasi wilayah antara China dan Taiwan, menjadikan ini sebagai penerobosan terbesar yang dilaporkan oleh AFP.
Sepanjang waktu, Taiwan telah menemukan 150 kali kapal atau pesawat China, mulai dari jet tempur, drone hingga pesawat pembom. Kemhan Taiwan menyatakan bahwa Partai Komunis China telah memobilisasi beberapa pasukan pesawat dan kapal untuk melaksanakan latihan militer di sekitar Selat Taiwan pagi ini. Jika dikonfirmasi bahwa kedua pejabat AS itu benar-benar bertemu, China ancaman akan mengambil tindakan keras. Mereka mengharapkan bahwa AS akan belajar dari kesalahan yang mereka lakukan sebelumnya ketika Ketua DPR AS Nancy Pelosi berkunjung ke Taiwan.
Beberapa hari setelah lawatan itu, China menjalankan latihan militer yang cukup besar di sekitar Taiwan. Saat pertemuan McCarthy dan Tsai dikonfirmasi, China memperingatkan AS untuk tidak melupakan dasar hubungan antara kedua negara. AS terikat dengan hubungannya dengan China, dengan satu kondisi tambahan yaitu bahwa mereka harus mengakui prinsip “Satu Cina” yang disebarkan oleh Beijing. Konon, AS harus mengakui China sebagai satu-satunya negara di Timur Laut Asia.
Meskipun hubungan diplomatik sudah dibangun antara kedua negara, AS tetap tidak memberikan dukungan secara terbuka untuk Taiwan. Pada tahun 2018, AS mulai memberikan perlindungan kepada Taiwan dengan menandatangani Undang-Undang Relasi Taiwan (TRA). Ini adalah langkah penting untuk membangun hubungan yang lebih erat antara kedua negara. Menurut Tingkat Rancangan Aksi (TRA), Amerika Serikat dapat membangun hubungan dengan “rakyat Taiwan” dan pemerintahnya tanpa menyebutkan secara spesifik siapa yang bertanggung jawab atas pemerintahan tersebut.
Reuters melaporkan bahwa TRA menekankan bahwa AS siap untuk menjalin hubungan diplomatik dengan China berdasarkan pemahaman bahwa “masa depan Taiwan” akan diputuskan dengan kesepakatan damai. Laporan pemerintah China menyebutkan bahwa tentara memberlakukan patroli siap tempur dan latihan terkait Taiwan bersama China simulasi serang Taiwan. “Dengan operasi yang dipimpin secara terpadu dari pusat komando, beberapa jenis unit melaksanakan simulasi serangan tepat waktu terhadap target utama di Pulau Taiwan dan sekitarnya, serta tetap menjaga postur ofensif di dekat pulau itu,” ucapnya kepada Al Jazeera.
Sebagai tindakan balas, China mengadakan latihan militer sebagai respons atas pertemuan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy. Pertemuan itu berlangsung di AS saat Tsai sedang melakukan kunjungan ke Guatemala dan Belize. Beijing telah berulang kali mengingatkan bahwa jika ada pertemuan, respon dari China akan tegas.
1. Taiwan berjanji untuk menjaga situasi agar tidak bertambah buruk.
Pada hari Minggu (9/4/2023), Departemen Pertahanan Taiwan melaporkan bahwa mereka telah mendeteksi sekitar 11 kapal militer milik China dan 70 pesawat terbang di sekitarnya. Menurut Kementerian, Taiwan telah bersikap tenang terhadap latihan militer China. Selama sesi ini, jet tempur dan pembom militer dari kedua belah pihak dapat terdeteksi hingga 16:00 waktu setempat. Otoritas Taiwan memberi prioritas khusus kepada Pasukan Roket Pembebasan Rakyat, yang bertanggung jawab atas sistem rudal berbasis darat di China.
Kementerian Pertahanan memperhatikan setiap gerakan Pasukan Roket Komunis China. Mereka mengetahui hal tersebut melalui sistem intelijen, pengawasan dan pengintaian bersama, serta pasukan pertahanan udara yang tetap waspada. Kementerian menambahkan bahwa Taiwan tidak akan meningkatkan perang, atau membuat situasi semakin kacau.
2. China sangat tidak senang dengan kunjungan Tsai ke Amerika Serikat
China menyebut latihan tersebut, yang disebut United Sharp Sword, sebagai ancaman nyata bagi pasukan separatis yang menginginkan kemerdekaan Taiwan. Pemerintah Taipei menyatakan kemarahan terhadap Beijing yang melakukan latihan militer sebagai akibat dari kunjungan Tsai ke AS. Hal ini bertentangan dengan perdamaian dan stabilitas regional yang telah diciptakan. Tahun lalu, tindakan China untuk mengadakan latihan militer terluas di sekitar Taiwan, termasuk peluncuran rudal ke perairan dekat pulau itu, direncanakan setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taipei.
3. AS memiliki kemampuan militer yang cukup untuk melawan China jika terjadi serangan.
Kedutaan Besar de facto AS di Taiwan tidak melewatkan China simulasi serang Taiwan yang terjadi di sekitarnya. Mereka mengatakan bahwa mereka akan melakukan pengamatan secara teliti, nyaman dan percaya diri. AS juga memiliki keyakinan bahwa kemampuan dan sumber daya militer yang dimilikinya cukup untuk menjamin stabilitas dan ketentraman regional.
Discussion about this post