Infogitu.com – Seluruh pengguna WhatsApp telah mendapatkan sebuah notifikasi. Dimana notifikasi tersebut memberikan opsi untuk menyetujui kebijakan WhatsApp atau tidak menyetujuinya. Permintaan persetujuan tersebut dihadirkan karena ada beberapa penetapan baru mengenai privasi serta aturan pelayanan baru. Bukan hanya itu saja, pihak WhatsApp akan memberikan seluruh data-data penggunanya ke media induk, Facebook. Adapun notifikasi yang diterima oleh seluruh penggunanya nampak mengharuskan persetujuan secara paksa.
Mengapa demikian? Karena, pengguna yang tidak menyetujui kebijakan tersebut tidak dapat mengakses kembali akunnya atau harus menghubungi pihak WhatsApp guna menghapus akunnya. Telah diketahui bahwa kebijakan baru WhatsApp akan segera diberlakukan pada 8 Februari 2021 mendatang. Di media sosial, seluruh penggunanya mengungkapkan rasa khawatir atas “paksaan” menyetujui kebijakan baru tersebut. Bahkan, ada pula sebagian pengguna yang lebih menggunakan aplikasi penyedia chatting lainnya untuk mencari aman atau menghindari hal-hal merugikan.
Bagaimana Sikap Para Pengguna Terhadap Kebijakan WhatsApp Terbaru?
Yerry Niko Borang, selaku Pemerhati Keamanan Siber sekaligus staff Engagement and Learning Specialist di Engage Media, telah mengingatkan bahwasanya seluruh pengguna wajib untuk mempelajari aplikasi yang dipergunakan dengan tujuan keamanan data serta pemilik akun. “Penting sekali untuk menyelidiki dan menelaah aplikasi penyedia chat yang aman melalui keterangan yang disediakan, sehingga hak konsumen biasanya akan dicantumkan pada bagian help atau website penggunanya, maka anda bisa menjamin keamanan dari aplikasi penyedia chat,” ujar Yerry, yang kami lansir dari sumber Kompas.com, pada Selasa, 12 Januari 2021.
Menurutnya, dia sebagai konsumen, dan seluruh masyarakat harus tetap mewaspadai adanya perubahan atas kebijakan privasi di aplikasi WhatsApp maupun sikap paksaan dalam mengharuskan seluruh pengguna untuk menyetujuinya. “Ini juga sudah menjadi tugas pemerintah, sehingga bisa memproteksi data dan privasi seluruh warganya,” kata Yerry. Bukan hanya itu saja, Yerry juga mengatakan bahwa ada kekhawatiran besar dengan kehadiran perubahan kebijakan ini tanpa mengarah pada pengambilan data dari pemilik akun penggunanya dan warga negara melalui sebuah entitas negeri lain tidak akan bisa dicegah dengan maksimal.
Kebijakan privasi dan aturan layanan baru yang akan segera diberlakukan pada 8 Februari 2021 ini dinilai menghadirkan potensi ancaman untuk seluruh penggunanya tanpa terkecuali. Misalnya, terdapat kekhawatiran data yang telah dikumpulkan dan akan segera dipergunakan untuk kepentingan ekonomi suatu wilayah maupun suatu keluarga, politik, hingga keamanan rahasia. “Misalnya saja jika data-data ini dihubungkan dengan data-data lainnya, misalnya ya siapa yang suka dengan produk spesifik, siapa yang memiliki tendensi politik luas,” ujar Yerry.
Bahkan, kata dia, suatu saat bisa saja terdapat data-data tertentu yang bisa dipergunakan untuk memprediksi suatu politik mengenai kandidat atau partai mana yang akan dipilih untuk masa depan. “Kasus Cambridge Analytica yang dibantukan dengan media sosial Facebook telah berhasil mempengaruhi pemilu Amerika Serikat, khususnya untuk kenaikan Donald Trump adalah contoh yang sangat bahaya berkaitan dengan kebijakan baru ini,” ujarnya.
Pindah Aplikasi?
Saat ditanya apakah ada salah satu media sosial atau aplikasi penyedia chatting yang aman untuk dijadikan pilihan, Yerry pun mengatakan bahwasanya ada sejumlah aplikasi penyedia chatting yang memiliki keamanan terjamin. Salah satunya, adalah Signal.
“Pertama karena aplikasi Signal bukanlah Open Source, artinya nanti kode penyusunnya akan terbuka dan bisa diperiksa untuk melakukan apa saja di dalam smartphone yang kita pergunakan,” kata Yerry. Alasan lainnya, adalah aplikasi Signal memiliki jaminan serta audit keamanan yang telah diperketat oleh Lembaga independen. Aplikasi lain yang bisa dicoba untuk keamanan terjamin, adalah Wire.
Notifikasi WhatsApp
Dilansir dari sumber Kompas.com, mengatakan bahwasanya ada sejumlah hal yang berkaitan dengan kebijakan baru WhatsApp dan yang telah disampaikan oleh pihak WhatsApp. Inti dari pembaruan yang akan segera diberlakukan, adalah:
- Layanan WhatsApp dan cara memproses data akan lebih maksimal untuk seluruh penggunanya
- Cara dalam berbisnis menggunakan layanan yang telah di hosting oleh media Facebook dahulu, barulah chat akan disimpan dan mengelola pesan ke WhatsApp.
- Cara WhatsApp ketika melakukan penawaran integrasi produk dalam bekerja sama oleh pihak terkait.
“Dengan mengetuk SETUJU, maka Anda akan segera menerima ketentuan dan kebijakan privasi baru yang akan segera berlaku, pada 8 Februari 2021 mendatang,” tulis WhatsApp dalam pengumuman penggunaan kebijakan barunya. Jika terdapat pengguna yang tidak sepakat atas kebijakan WhatsApp terbaru, maka pengguna tersebut bisa mengunjungi pusat bantuan untuk menghapus akunnya.