Infogitu.com – Gempa bumi yang mengguncang Sulawesi Utara merupakan gempa magnitudo 7,1 Skala Richter pada pukul 21.44 WITA, Kamis (21/01/2021). Warga sekitar merasakan guncangan gempa di Sulut dengan durasi yang cukup lama, namun menurut BMKG gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami. “Gempa magnitudo 7,1 ini tidak berpotensi tsunami,” katanya lewat pesan singkat saat dikonfirmasi, Kamis.
Kepala Seksi data Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Edward Henry Mengko mengungkapkan bahwa pusat gempa berada di 134 kilometer timur laut, Sulawesi Utara memiliki kedalaman 154 kilometer. Gempa di kota Manado ini dari informasi dirasakan oleh warga Minahasa, Talaud, Bitung , Tomohon, Sangihe, dan Bolaang Mongondow Selatan. Terutama pada warga Sangihe mengatakan gempa yang dirasakan terasa cukup lama. “Belum ada info lanjut mengenai kondisi yang masih dibilang aman” Kata Revolius Pudhiang.
Untuk dampak gempa yang terjadi Kamis malam tercatat ada bangunan yang rusak dengan kategori ringan hingga sedang. Gempa yang mengguncang Kepulauan Talaud ini sangat dirasakan oleh warga sekitar dalam durasi cukup lama bahkan saat gempa warga langsung panik. Hingga kini belum ada lagi kabar dari BPBD setempat menerima informasi dengan dampak gempa dengan kedalaman 119 km. BPBD dan petugas lainnya terus memantau data informasi yang dilaporkan pasca gempa dan juga informasi yang diberikan BMKG mengungkapkan tidak adanya potensi Tsunami. Sebagai warga sekitar Kepulauan Talaud diimbau tidak panik dan jangan termakan berita bohong. Waspada tetap ada untuk kemungkinan gempa susulan terjadi kembali.
Dampak Gempa Di Sulut Mengakibatkan Bangunan Rusak Ringan Hingga Sedang
Seperti robohnya bangunan di Desa Bantik Kecamatan Beo dan RSUD Talaud. “Dua kerusakan lain berada di Desa Rae, Kecamatan Beo Utara. BPBD melaporkan kerusakan di desa ini pada kategori rusak ringan,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui keterangan tertulis yang dilansir dari cnnindonesia.com , Jumat (22/1/2021).
Bangunan tersebut mengalami kerusakan pada dinding di belakang rumah. BPBD Kabupaten Talaud masih terus memonitoring di lapangan sekaligus melaporkan di kepulauan Talaud sesuai informasi warganya saat merasakan guncangan gempa di Sulut yang sangat kuat selama 3 detik. Gempanya yang berpusat di Melonguane , Sulawesi Utara pada Kamis malam itu dilaporkan adanya kerusakan yang dialami juga oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Talaud.
Kerusakan yang teridentifikasi di bagian dinding yang retak dan merusak sejumlah lantai bangunan akibat gempa. “Info benar kerusakan di RSUD Talaud, lampu juga padam,” kata James Awaeh, warga Talaud, Kamis (21/1/2021). Untuk kerusakan lainnya masih belum diketahui. Sejumlah bangunan RSUD yang rusak terdampak berpusat pada Koordinat 4,94 Lintang Utara dan 127,44 Bujur Timur yang membuat warga sekitar panik akibat kerasnya guncangan gempa yang melanda.
Data dan Informasi BMKG Sulut, Edward H Mengko mengungkapkan memang belum menunjukkan adanya potensi gempa susulan tetapi tetap menghimbau seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang belum benar adanya. “Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” ujar Mengko.
Permintaan BMKG untuk terus waspada dengan gempa susulan yang diperkirakan ada kemungkinan terjadi. Gempa Magnitudo sebesar 7,1 Skala Richter yang terjadi di Sulawesi Utara ini memang merupakan guncangan dahsyat yang terjadi hingga mengakibatkan beberapa titik daerah mengalami intensitas guncangan luar biasa.
Dilihat dari peta yang mengukur guncangan gempa dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity yakni gempa dapat dirasakan di daerah Tahuna, Melonguane, Ondong dengan IV MMI, Galela, Gorontalo, Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat II-III MMI, Manado, BiTUNG iii mmi, Bolaang Uki II MMI, Ternate, Sofifi, Halmahera Tengah I-II MMI. Menurut deskripsinya, bila pada siang hari dapat dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah jika skala IV MMI, sedangkan III MMI dapat menggambarkan nyata getarannya di dalam rumah seperti terasa getaran seakan truk sedang berlalu.