Infogitu.com – Banjir di Manado mendapatkan perhatian dari seluruh warga negara Indonesia. Pasalnya, air laut sudah melanda pesisir kota Manado, dan naik hingga ke berbagai toko dan parkir Mall. Minggu, 17 Januari 2021, tagar #PrayforManado di Twitter menjadi trending dan diperbincangkan oleh banyak orang, terutama pengguna Twitter. Salah satu unggahan netizen telah ditonton hingga lebih dari 1,3 juta kali, telah dibagikan ulang hingga lebih dari 45 ribu pengguna lainnya, dan mendapatkan jumlah 80 ribu atas pengguna Twitter yang menyukai postingan tersebut.
Adapun caption yang diberikan, adalah “Gaes minta doanya untuk seluruh warga manado. Saat ini air laut sudah sampe ke area pertokoan dan udah menjarah ke mall,” kata pemilik akun Twitter @94AVV, pada Minggu, 17 Januari 2021. Didalamnya, terdapat video yang memperlihatkan air laut sudah naik ke jalanan, dan banyak mobil melintas. Orang-orang disekitarnya nampak ikut mem-videokan bencana tersebut sekaligus panik. Ada pula sebagian orang yang berlarian untuk menjauhi tempat bencana.
Penjelasan BMKG Atas Banjir Di Manado
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, atau BMKG, telah menegaskan bahwa banjir yang melanda pesisir kota Manado, Sulawesi Utara, adalah salah satu kejadian serta akibat dari kehadiran cuaca ekstrim yang terjadi di wilayah Indonesia. Taufan Maulana, sekali Kepala Humas BMKG, mengatakan, bahwasanya masyarakat kota Manado harus bersiaga hingga jangka waktu satu minggu kedepan.
“Kondisi saat ini masih waspada, selama potensi terjadinya gelombang tinggi, perlu diwaspadai hingga seminggu kedepan untuk seluruh warga Manado,” kata Taufan, yang kami lansir dari sumber Kompas.com, pada Senin, 18 Januari 2021. Dalam keterangan terpisah, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, yakni Eko Prasetyo, menjelaskan bahwa banjir yang melanda pesisir kota Manado terjadi lantaran naiknya air laut akibat intensitas hujan yang tinggi.
Tidak Perlu Panik
Meskipun masih berpotensi mengalami kejadian yang sama hingga satu minggu kedepan, Eko mengimbau agar seluruh masyarakat Manado tidak perlu panik mengenai hal tersebut. “Tidak perlu untuk mengungsi, tapi tetap harus waspada dan terus memantau serta memperhatikan update-update informasi yang diberikan oleh BMKG mengenai cuaca terkini,” ujar Eko, pada Senin, 18 Januari 2021. Menurut Eko, peristiwa tersebut terjadi dan didukung oleh beberapa faktor, antara lain adalah angin kencang hingga pasang air laut.
Penyebab Terjadinya Gelombang Tinggi
Eko mengungkapkan, bahwa angin kencang yang melanda kota Manado, khususnya di wilayah lautan dengan kecepatan maksimum 25 knot telah menyebabkan dampak pada peningkatan tinggi gelombang air laut. Dimana gelombang air laut mengalami kenaikan hingga 2,5-4 meter dan telah terjadi di sejumlah titik wilayah lautan Manado, yakni Laut Sulawesi, perairan utara Sulawesi Utara, Perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, dan Laut Maluku bagian utara.
Sementara itu terdapat pula pengaruh lain yang mampu membuat kondisi pasang air laut menyebabkan banjir di sejumlah pesisir wilayah Manado. Dengan peningkatan air laut pasang hingga mencapai maksimum harian setinggi 170-190 cm, dari rata-rata tingginya permukaan air laut pada pukul 20.00-21.00 WITA. Bukan hanya itu saja, Eko pun menambahkan bahwasanya berdasarkan data yang dihasilkan dari analisis gelombang, diketahui bahwa arah gelombang tersebut adalah tegak lurus dengan garis pantai, sehingga air mampu membanjiri sejumlah wilayah di pesisir Manado.
“Akumulasi atas kondisi diatas, adalah terjadinya gelombang tinggi, angin yang kencang di pesisir, dan fase dimana air laut maksimum menjadi penyebab atas kenaikan air laut, sehingga banjir di pesisir pantainya pun terjadi,” kata Eko. Beberapa hari terakhir, lanjutnya. Wilayah Sulawesi Utara memang selalu dilanda oleh cuaca hujan lebat, angin kencang, hingga menyebabkan gelombang air laut tinggi.
Puncak Musim Hujan
Menurutnya, fenomena cuaca hujan adalah fenomena cuaca yang alamiah, dan akan berisiko terjadi di sejumlah titik, terutama pada saat puncak musim hujan seperti yang melanda kota Manado, dan wilayah Indonesia lainnya. “Karena itu kami sangat mengimbau agar seluruh masyarakat kota Manado, terutama yang bertempat tinggal di sekitar pesisir, harus berhati-hati dalam mewaspadai ancaman bahaya ketika fase pasang air laut berbarengan dengan gelombang tinggi,”.
Selain itu, Eko mengharapkan agar masyarakat mampu mengambil langkah antisipatif terhadap potensi masuknya air laut ke daratan, karena disaat fase pasang air laut bersamaan dengan gelombang tinggi, banjir di Manado, khususnya untuk pesisir pantai akan berisiko terjadi kembali.