www.infogitu.com – Di media sosial, tengah disebarkan sebuah berita hoax vaksin Corona. Berita palsu tersebut menyebarkan unggahan mengenai narasi cairan yang telah disuntikkan pada Presiden Jokowi semasa program vaksinasi berlangsung bukanlah vaksin Sinovac, melainkan hanya sebatas air tajin atau cairan vitamin saja.
Berdasarkan informasi yang telah beredar, tentu berita tersebut adalah informasi palsu alias berita hoaks. Dimasa pandemi Covid-19 ini, memang berita palsu telah tersebar luas tanpa terdeteksi. Sehingga, masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati dalam informasi yang diperoleh melalui media sosial. Berikut adalah ulasan lebih lengkap mengenai berita hoax tersebut:
Narasi Hoax Vaksin Corona yang Beredar
Sejumlah akun media sosial menyebarkan sebuah unggahan, dimana unggahan tersebut berisikan narasi mengenai cairan yang disuntikkan ke lengan Presiden Jokowi sewaktu mendapatkan vaksin sebagai orang pertama di Indonesia. Banyak orang mempercayai bahwa vaksin yang disuntikkan bukanlah vaksin Corona dari Sinovac, melainkan hanya vitamin atau air tajin. Unggahan yang berisikan informasi palsu ini salah satunya dibagikan oleh pemilik akun Facebook, yakni Muhammad Faris Akmal. Akun tersebut telah membagikan informasi palsu dengan narasi sebagai berikut:
“Mungkin juga yang nyuntik gemeteran karena takut ketahuan publik, kalo yang disuntikin bukan ke doi bukan vaksin sinovac china tapi bisa jadi cairan vitamin atau air tajin ..,! tanda-tanda kebohongannya sudah mulai terbaca ke publik,”. Bukan hanya memberikan narasi saja atas informasi palsu tersebut, dalam unggahan Muhammad Faris Akmal pun telah membagikan sebuah link artikel “VIRAL Video… Jadi Sorotan Warganet, Dokter yang Nyuntik Vaksin Jokowi Tangannya Gemeteran”. Akun Facebook lainnya juga turut membagikan unggahan yang berisikan berita hoaks tersebut.
Pemilik akun Facebook Gondrong Arise di grup Facebook “SUARA RAKYAT Demokrasi” turut membagikan unggahan tersebut. Adapun narasi yang diberikan, adalah “Assalamualaikum salam kenal tuk sobat semua yang sudah bergabung dengan grup ini… sekedar informasi aja di ye, info vaksin sinovac yang aye. Posting ini berada di urutan nomor 1 dan 1 sedangkan yang nomor 3 itu adalah vitamin yang telah disuntikkan ke para pemberi contoh yang tadi siang tersiar di TV para pejabat negara, nah gimana menurut pendapat anda…..”. Unggahan itu juga disertai sebuah foto, dimana terdapat vaksin yang siap dipakai untuk vaksinasi Presiden Jokowi serta para pejabat tinggi Indonesia.
Penelusuran
Dilansir dari sumber Kompas.com, unggahan oleh pemilik akun Muhammad Faris Akmal dan Gondrong Arise, sebagaimana narasi yang telah diberikan, adalah informasi hoaks alias palsu. Pasalnya, Presiden Jokowi benar-benar mendapatkan vaksinasi Corona dan telah menjadi orang pertama yang mendapatkan program vaksinasi tersebut. Bukan hanya itu saja, berita hoax pun turut ditegaskan oleh Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari PT Bio Farma, yakni Bambang Herianto.
“Iya itu tidak benar atau hoaks. Bisa ditanyakan langsung aja ke Kementerian kesehatan, tim yang telah melakukan penyuntikkan langsung,” ujar Bambang, yang kami lansir dari sumber Kompas.com, pada Kamis, 14 Januari 2021 siang hari. Bambang juga turut menghimbau agar seluruh masyarakat Indonesia mampu berbijak dan selektif dalam memilih berita yang tersebar, sehingga paham akan informasi yang layak untuk dipercayakan. Dia juga telah meminta agar masyarakat tidak terlalu mudah dalam membagikan suatu informasi, dimana informasi tersebut belum diketahui kebenarannya.
“Bisa segera mencari informasi yang valid ke sumber-sumber terpercaya, termasuk para media-media mainstream,” ujar Bambang. Pernyataan tersebut juga telah disampaikan oleh Siti Nadia Tarmizi, selaku Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan. Ia mengatakan bahwasanya informasi yang telah tersebar di media sosial Facebook adalah informasi palsu dan tidak benar. “Enggak benar lah, hoaks itu,” kata Nadia, pada Kamis, 14 Januari 2021.
Ia juga telah mengingatkan agar para pengguna media sosial dapat mengecek informasi benar mengenai vaksin Corona yang telah tersebar melalui laman resmi Kementerian Kesehatan. “Masyarakat dapat secara mandiri mencari tahu informasi ataupun mengenai hoaks atau bukan. Dengan cara sederhana yaitu kunjungi laman resmi kami,” ujar Nadia ketika dimintai keterangan atas berita hoax vaksin Corona yang beredar.