Perkembangan zaman yang semakin meningkat, seperti adanya media sosial, yang mampu menjadi bagian dari hidup kita sehari-hari. Seperti media Twitter, Instagram, Facebook, dan lainnya, tanpa disadari kondisi tersebut masuk dalam gejala sindrom FOMO. Bahkan saat ini saja, media sosial sudah tidak jarang menjadi candu untuk para penggunanya. Jika hingga tidak bisa mengaksesnya, maka bisa menjadi timbul kecemasan.
Maka, kalau sudah seperti ini, kalian juga harus waspada terhadap sindrom fear of missing out, atau FOMO. Lantas apa sih sebenarnya dari artian kata FOMO itu? jika kalian ingin mengetahui lebih jelas, maka langsung saja, mari kita simak berikut dibawah ini pengetahuan sindrom FOMO, dan gejala dari sindrom FOMO.
Apa Itu Sindrom FOMO? Inilah Penjelasan dan Gejala Nya!
Diketahui bahwa sindrom FOMO itu adalah bisa memberikan dampak negatif terhadap kesehatan mental seseorang. FOMO atau lebih lengkapnya ‘fear of missing out’, adalah sebuah keinginan untuk selalu terhubung dalam apa saja yang dilakukan oleh orang lain. Fear sendiri mengartikan sebagai mengacu dalam rasa takut yang muncul pada saat melewatkan hal tersebut.
Perlu diketahui bahwa ada banyak kasus, mengenai sindrom FOMO yang sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial. Sebab seorang yang mempunyai FOMO mampu berusaha untuk selalu mengecek terus-terusan smartphone nya tersebut, hal itu supaya tidak ketinggalan postingan yang terbaru di dalam media sosial, atau hanya sekedar ingin memberikan notifikasi dari smartphone nya.
Fomo sendiri bisa mengarahkan kepada anda untuk selalu mengecek media sosial secara terus-menerus, sehingga akhirnya anda bisa terjebak dalam sebuah lingkaran. Misalnya anda melihat detail unggahan foto teman-teman yang sedang menikmati momen menyenangkan, namun anda tidak ada disana. Sebab media sosial sendiri menciptakan platform untuk mengajak dir, peristiwa atau bahkan hingga kebahagiaan tersebut sendiri, yang terlihat bersaing dengan waktu tertentu.
Lantas siapa yang bisa terkena gejala sindrom FOMO? siapa saja, dari kalangan usia mampu mengalami FOMO. Akan tetapi hal ini mampu meluas di semua kalangan dewasa, dan juga anak muda. Bahkan dari pihak Studi Amerika Serikat saja mengungkapkan bahwa hal ini disebabkan oleh penggunaan media sosial yang tinggi di usia tersebut. Lantas apa sajakah gejala-gejala tersebut? simak berikut dibawah ini, untuk mengetahui lebih lanjut, sebagai berikut ini :
- Menghabiskan lebih banyak uang
Ciri-ciri pertama dan gejala utama adalah menghabiskan lebih banyak uang. Para pengidap sindrom FOMO akan cenderung untuk mengukur standar kehidupannya dengan apa yang terlihat di media sosial tersebut.
Contohnya para pengidap sindrom FOMO akan membeli sesuatu dengan tetap, meski dirinya tidak memiliki banyak uang yang cukup. Akhirnya dengan begitu dirinya mengutang kepada orang lain, cara tersebut salah satu jalan yang ditempuh.
- Menunda pekerjaan lain
Berikutnya gejala sekaligus ciri-ciri sindrom FOMO adalah menunda pekerjaan lain. Orang terkena sindrom FOMO akan lebih cenderung mementingkan media sosial, dibandingkan dengan hal-hal lainnya, seperti pekerjaan.
Hal ini sendiri telah dibuktikan oleh penelitian, bahwa seseorang yang telah mengidap sindrom FOMO akan lebih mudah tergoda dalam membuka media sosial dengan terus-menerus, dan akhirnya menunda pekerjaan lainnya.
- Menjadi ingin tahu mengenai kehidupan orang lain
Tidak hanya menunda pekerjaan saja untuk membuka media sosial. Namun gejala berikutnya mengenai sindrom FOMO adalah ingin lebih tahu mengenai kehidupan orang lain. Sebagai akibatnya dari rasa cemas tersebut akan ketinggalan update gosip atau berita.
Orang tersebut menjadi ingin lebih tahu tentang kehidupan orang lain, tidak hanya kehidupan public figure saja, namun seseorang yang difollow di media sosial saja mampu membuat dirinya kepo, ingin lebih tahu, dengan begitulah terkena sindrom FOMO.
- Tekanan dalam pikiran
Selanjutnya gejala sekaligus ciri-ciri sindrom FOMO adalah tekanan dalam pikiran. Misalnya jika unggahan dari teman atau orang lain membuat anda stres, maka besar kemungkinan anda telah mengalami sindrom FOMO.
Para pengidap sindrom FOMO akan lebih cenderung menyimpan perhatian serius dalam unggahan media sosial miliknya. Bahkan dalam berbagai lasus saja, pikiran orang tersebut menjadi lebih kacau dan akhirnya mampu menghambat produktivitasnya sendiri, hal tersebutlah sudah masuk kedalam sindrom FOMO.