Masuknya Vaksin Covid di Indonesia akan diusahakan oleh pemerintah di akhir November ini. Kemungkinan akan datang di bulan-bulan selanjutnya ketika vaksin tersebut belum bisa masuk seperti yang diusahakan menteri kesehatan kita. Kementerian Kesehatan Indonesia dengan Indonesian Technical Advisory Group On Immunization (ITAGI), mendapatkan responden yang menyatakan warga Republik Indonesia bersedia untuk menerima adanya vaksin tersebut.
Survei yang dilakukan pada tanggal 19-30 September 2020 dengan bertujuan untuk memahami pandangan, persepsi, serta perhatian masyarakat terkait adanya Vaksinasi Covid-19. Tanggapan dari 99% tersebut yang cenderung untuk menerima pemberian Vaksin. “Survei menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia telah mendengar tentang vaksin COVID-19 dan bersedia menerimanya,” kata Oscar, dikutip dari covid19.go.id, Rabu (18/11/2020).
Edukasi akan terus dikembangkan kepada masyarakat yang belum mengenal jelas kegunaan Vaksin untuk menghentikan akan penularan dari virus corona di tengah pademi seperti ini. Oscar Primadi sebagai sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan yang menjelaskan akan kepentingan dirinya untuk menjelaskan dan mengedukasi dan membangun kapasitas karena petugas kesehatannya.
Jokowi Memastikan Vaksin Covid Di Indonesia Dari Perusahaan Yang Terdaftar Di List WHO
“Sangat penting bagi kami untuk terus memastikan bahwa vaksin tersebut aman. Kami juga melibatkan petugas kesehatan dan membangun kapasitas mereka, karena petugas kesehatan adalah sumber informasi paling terpercaya di masyarakat,” ujarnya. Namun, ada saja dikarenakan minim wawasan sehingga rendahnya untuk tingkat penerimaan yang bersedia akan vaksin tersebut. Ketua ITAGI sendiri yaitu Prof. DR. SRI Rezeki S Hadinegoro dr.,SpA (K) vaksin harus diberikan dengan cara yang merata demi menghentikan akan penularan Virus Corona dengan imunisasi yang tinggi.
“Masyarakat jelas bersedia divaksinasi untuk memutus rantai penularan, namun pemerintah harus memastikan agar jumlah vaksin COVID-19 cukup dan aksesnya merata agar cakupan imunisasi yang tinggi dapat tercapai. Hal tersebut sangat penting untuk mencapai kekebalan kelompok,” kata Sri Rezeki. Target vaksin yang akan tiba ke Indonesia antara akhir November sampai akhir Desember mendatang. Tegas Jokowi yang membeberkan informasi akan pembelian vaksin Corona dari perusahaan yang sudah terdaftar dari list WHO.
“Tadi saya sampaikan bahwa kita akan membeli vaksin itu dari perusahaan merek yang ada di dalam daftar listnya WHO,” kata Jokowi di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor seperti disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (18/11/2020). Asal membeli untuk vaksin yang sudah terdaftar dari list WHO saajan untuk vaksin Covid di Indonesia. Sembari menunggu kehadiran vaksin maka, program untuk mengajak masyarakat agar mengikuti sebanyak-banyaknya program vaksinasi mandiri.
“Terus kita lakukan sosialisasi pemberitahuan agar nanti yang ikut vaksin itu sebanyak-banyaknya baik nanti yang ikut vaksinasi lewat program, vaksinasi program maupun vaksinasi mandiri. Jadi ada yang tidak membayar gratis vaksinasi program ada yang membayar, yaitu vaksinasi mandiri. Ini dua hal yang akan berjalan beriringan nantinya,” tuturnya. Bentuk vaksin yang sudah jadi atau bahan baku yang akan diolah oleh Biofarma untuk menjadi vaksin yang dikatakan oleh Presiden Republik Indonesia, Urutan pertama saat vaksin datang untuk mendapatkan vaksin yaitu Aparat, Dokter, Perawat hingga guru terlebih dahulu. “Kalau ada yang bertanya nanti Presiden nanti di depan atau di belakang? Kalau oleh tim diminta saya yang paling depan ya saya siap,” ucap Jokowi. Dirinya akan siap dan bersedia untuk mendapatkan vaksin terlebih dahulu atau belakangan sekalipun.